Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Kendhaga Nusantara 9 Resmi Layani Trayek Baru Tol Laut

Kompas.com - 31/01/2022, 20:25 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Tol Laut bermuatan kontainer, KM Kendhaga Nusantara 9, resmi beroperasi di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Beroperasinya KM Kendhaga Nusantara 9 ditandai dengan sandar perdana di Pelabuhan Babang pada Jumat (28/1/2022) pukul 20.32 WIT malam dan selanjutnya sandar perdana di Pelabuhan Saketa pada Senin (31/1) pagi.

Pelabuhan Babang dan Pelabuhan Saketa menjadi pelabuhan singgah dari trayek baru Tol Laut di tahun 2022 ini, yakni rute T-29.

Baca juga: Kapal Tol Laut Muatan 1.300 Ton Resmi Layani Rute ke Maluku Utara

Kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 9 trayek T-29 ini melayani rute Tanjung Perak – Piru – Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa - Gimea (Tapaleo) – Bula - Tanjung Perak.

Peresmian Tol Laut di Pelabuhan Babang ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Saiful Turuy, mewakili Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik.

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa kehadiran Tol Laut ini selain memangkas disparitas harga barang karena biaya pengangkutan logistik lebih murah.

Menurutnya, Tol Laut juga mempermudah pelaku usaha untuk terhubung dalam bisnisnya. Dengan begitu, proses distribusi logistik bisa dijalankan dengan lebih mudah.

Baca juga: Menhub Minta Waktu Sandar Kapal Tol Laut Dipercepat

Sejarah Tol Laut di Halmahera Selatan

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Halmahera Selatan Amar Talib dalam hal ini menduduki Koordinator Tol Laut di Halmahera Selatan.

Ia menyampaikan bahwa Tol Laut ini beroperasi di Halmahera Selatan sejak tahun 2019 (T-16), yakni menyinggahi Pelabuhan Jikotamo, Kecamatan Obi.

"Pada tahun 2022 ini, Kabupaten Halmahera Selatan kembali mendapat tambahan layanan Tol Laut (T-29) yang menyinggahi Pelabuhan Babang, Saketa, dan Pelabuhan Wayaloar," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (31/1/2022).

Sementara itu, Nakhoda KM Kendhaga Nusantara 9, Capt. Purnomo Sidi Agus Sulaiman juga mengharapkan sinergitas Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan dengan pelaku usaha untuk pengiriman barang, terutama produk lokal ke daerah tujuan.

“Hadirnya Tol Laut ini sebetulnya membantu pelaku usaha dan juga masyarakat. Pelaku usaha ketika mengangkut barang menggunakan Tol Laut harganya murah,” jelasnya.

Baca juga: Menhub Instruksikan Pelayanan Tol Laut Dioptimalkan

“Sementara masyakat ketika membeli barang kebutuhan yang diangkut menggunakan Tol Laut, harganya juga murah. Jadi tujuan Tol Laut ini untuk mengurangi disparitas harga barang di wilayah Barat dan Timur,” sambungnya.

Angkutan kapal Tol Laut

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang Rosihan Gamtjim menyebutkan, setelah melakukan sandar di Pelabuhan Babang, kapal berkapasitas 1.300 ton yang memuat 60 kontainer itu langsung melakukan pembongkaran perdana.

"Terdapat 17 kontainer yang dibongkar. Ini terdiri dari 11 Teus full dengan rincian 1 Teus berisi Elpiji, 1 Teus berisi bahan bangunan, dan 9 Teus sembako. Sementara kontainer kosong yang akan diturunkan sebanyak 6 Teus," ujar Rosihan.

Sementara itu, pada Senin pagi ini KM Kendhaga Nusantara 9 telah sandar perdana di Pelabuhan Saketa yang terletak di Kecamatan Gane Barat - Kabupaten Halmahera Selatan.

"Di Pelabuhan Saketa melakukan bongkar muatan (Air Mineral kemasan dus sebanyak 2 Container dan muat kopra (200 Colly) 1 Container," ujarnya.

Baca juga: Intip Kinerja 7 Tahun Tol Laut Jokowi, Apa Hasilnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com