Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Hasil Riset Ipsos: Shopee jadi E-Commerce yang Paling Banyak Digunakan pada 2021

Kompas.com - 31/01/2022, 20:45 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perusahaan riset pasar dunia, Ipsos, merilis hasil riset terkait persaingan dalam industri e-commerce di Indonesia pada akhir 2021.

Berdasarkan riset tersebut, terdapat tiga platform besar yang menjadi pemain utama di Indonesia. Adapun Shopee berada di urutan paling atas sebagai e-commerce yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dengan disusul oleh Tokopedia di urutan kedua dan Lazada di urutan ketiga.

Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience and Channel Performance Ipsos Indonesia Andi Sukma mengatakan, terdapat empat indikator utama yang digunakan Ipsos dalam riset tersebut.

“Indikator tersebut adalah brand, use, most, dan often (BUMO), top of mind, jumlah transaksi, dan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir,” ujar Andi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Andi menambahkan, berdasarkan indikator BUMO, 54 persen responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia 30 persen dan Lazada 13 persen.

Sedangkan untuk Indikator top of mind, Shopee menduduki peringkat pertama. Shopee menjadi platform e-commerce yang paling diingat oleh 54 persen responden, Tokopedia 27 persen responden, dan Lazada 12 persen responden.

Lewat indikator ini, dapat diartikan bahwa merek Shopee menjadi top of mind di benak mayoritas konsumen Indonesia ketika akan berbelanja online.

Baca juga: Persaingan E-commerce Ketat, Shopee Unggul dalam Jumlah Kunjungan Pelanggan

Pada indikator jumlah transaksi atau share of order, Shopee berhasil mencatat jumlah transaksi tertinggi dalam kurun tiga bulan, yakni 41 persen, diikuti dengan Tokopedia 34 persen, dan Lazada 16 persen.

Untuk indikator nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama dengan mencatat pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 40 persen, Tokopedia 30, dan Lazada 16 persen.

Sebagai informasi, data tersebut merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan secara online dengan melibatkan total 1000 responden dari usia 18-35 tahun ke atas.

Riset tersebut tidak hanya dilakukan di kota tier 1 seperti Jakarta dan kota besar lainnya, tetapi juga di kota-kota tier 2 dan tier 3 yang memiliki potensi untuk menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Antusiasme belanja akhir tahun

Dalam riset tersebut, Ipsos juga melakukan penelitian terkait perilaku serta antusiasme masyarakat dalam menyambut kemeriahan akhir tahun dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Andi mengatakan, Harbolnas menjadi salah satu aspek signifikan yang menjadikan kuartal keempat 2021 sebagai momentum bagi e-commerce untuk meningkatkan nilai saing dan memberikan penawaran terbaik bagi konsumen.

Pada Harbolnas, antusiasme masyarakat meningkat tinggi berkat berbagai penawaran yang dihadirkan oleh e-commerce untuk produk-produk dari ragam kategori.

Berdasar survei tersebut, 49 persen responden telah memiliki daftar ragam produk yang akan dibeli saat Harbolnas, 37 persen akan melihat penawaran yang ditawarkan di hari H, dan 10 persen akan berbelanja produk yang memiliki penawaran menarik.

Baca juga: Shopee atau Tokopedia, Mana yang Juara di Hati Gen Z?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com