Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SUKSES INSPIRATIF

Kejar Mimpi, Akmal Idrus Sukses Rintis Usaha Sosial Rappo

Kompas.com - 31/01/2022, 22:20 WIB
Inang Sh ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Dari pekerjaannya sebagai jurnalis, ia memahami berbagai isu sosial dan merasakan langsung apa yang dialami masyarakat.

“Sebagai anak muda, saya melihat banyak kesenjangan yang terjadi di masyarakat. Seharusnya, pemuda dapat mengambil peran untuk memberikan perubahan sekecil apa pun dampaknya bagi masyarakat,” katanya.

Kegelisahan tersebut mendorong Akmal bergabung dengan Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga di Makassar.

CIMB Niaga memiliki visi dan tujuan yang sama dengan dirinya, yaitu memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk melalui bidang pendidikan, filantropi, lingkungan, dan pembangunan sosial ekonomi.

Di komunitas tersebut, Akmal sempat menjadi leader pertama. Kini, ia telah menjadi advisor. Bersama rekan-rekannya, ia berhasil menginisiasi beragam kegiatan untuk anak muda di Makassar.

Bermula dari aktivitasnya di Komunitas Kejar Mimpi Makassar itulah, terbentuk ide untuk membangun Rappo.

“Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga sangat mendukung saya untuk terus mengejar mimpi. Di sini, saya menemukan value baru, yakni kita bisa mewujudkan mimpi sambil membantu banyak orang,” jelasnya.

Akmal percaya, Kejar Mimpi CIMB Niaga adalah komunitas yang tepat bagi anak muda untuk saling memotivasi dalam mewujudkan mimpi. Ia sendiri merasakan langsung banyak mendapat kesempatan untuk belajar sehingga terus tertantang menjadi lebih baik, bagi diri sendiri dan orang lain.

Anak muda yang memiliki hobi travelling itu pun berpesan agar generasi muda Indonesia yang tengah berjuang mengejar mimpi untuk tidak mudah menyerah. Ia mengimbau, jika mimpi itu gagal, jangan ubah mimpinya, tetapi ubah jalannya.

Bagi yang tertarik merintis usaha sosial dan memberdayakan masyarakat di suatu daerah, Akmal memiliki beberapa tips.

Pertama, lakukan riset mengenai masalah yang akan dicari solusinya. Menurutnya, riset sangat penting agar hal yang dianggap masalah ternyata tidak menjadi isu bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, solusinya juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kedua, jika ingin memberdayakan masyarakat di suatu daerah, perlu dilakukan pendekatan positif melalui orang-orang yang dituakan dan berpengaruh. Contohnya, tokoh masyarakat setempat.

Dengan begitu, aktivitas yang dilakukan di daerah tersebut mendapat dukungan.

Ketiga, memiliki tim yang kuat dan visi yang sama. Hal ini mengingat membangun usaha sosial berbeda dengan usaha pada umumnya. Visi bersama yang kuat sangat dibutuhkan.

“Di atas itu semua, yang terpenting tentu kita harus memiliki passion yang kuat terhadap bidang yang kita pilih dan terus mengembangkan diri dengan memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang relevan,” katanya.

Dengan begitu, para pegiat usaha sosial bisa terus konsisten dan menjaga komitmen mewujudkan impian dalam membangun usaha yang berdampak positif bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com