Dari pekerjaannya sebagai jurnalis, ia memahami berbagai isu sosial dan merasakan langsung apa yang dialami masyarakat.
“Sebagai anak muda, saya melihat banyak kesenjangan yang terjadi di masyarakat. Seharusnya, pemuda dapat mengambil peran untuk memberikan perubahan sekecil apa pun dampaknya bagi masyarakat,” katanya.
Kegelisahan tersebut mendorong Akmal bergabung dengan Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga di Makassar.
CIMB Niaga memiliki visi dan tujuan yang sama dengan dirinya, yaitu memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk melalui bidang pendidikan, filantropi, lingkungan, dan pembangunan sosial ekonomi.
Di komunitas tersebut, Akmal sempat menjadi leader pertama. Kini, ia telah menjadi advisor. Bersama rekan-rekannya, ia berhasil menginisiasi beragam kegiatan untuk anak muda di Makassar.
Bermula dari aktivitasnya di Komunitas Kejar Mimpi Makassar itulah, terbentuk ide untuk membangun Rappo.
“Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga sangat mendukung saya untuk terus mengejar mimpi. Di sini, saya menemukan value baru, yakni kita bisa mewujudkan mimpi sambil membantu banyak orang,” jelasnya.
Akmal percaya, Kejar Mimpi CIMB Niaga adalah komunitas yang tepat bagi anak muda untuk saling memotivasi dalam mewujudkan mimpi. Ia sendiri merasakan langsung banyak mendapat kesempatan untuk belajar sehingga terus tertantang menjadi lebih baik, bagi diri sendiri dan orang lain.
Anak muda yang memiliki hobi travelling itu pun berpesan agar generasi muda Indonesia yang tengah berjuang mengejar mimpi untuk tidak mudah menyerah. Ia mengimbau, jika mimpi itu gagal, jangan ubah mimpinya, tetapi ubah jalannya.
Bagi yang tertarik merintis usaha sosial dan memberdayakan masyarakat di suatu daerah, Akmal memiliki beberapa tips.
Pertama, lakukan riset mengenai masalah yang akan dicari solusinya. Menurutnya, riset sangat penting agar hal yang dianggap masalah ternyata tidak menjadi isu bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, solusinya juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kedua, jika ingin memberdayakan masyarakat di suatu daerah, perlu dilakukan pendekatan positif melalui orang-orang yang dituakan dan berpengaruh. Contohnya, tokoh masyarakat setempat.
Dengan begitu, aktivitas yang dilakukan di daerah tersebut mendapat dukungan.
Ketiga, memiliki tim yang kuat dan visi yang sama. Hal ini mengingat membangun usaha sosial berbeda dengan usaha pada umumnya. Visi bersama yang kuat sangat dibutuhkan.
“Di atas itu semua, yang terpenting tentu kita harus memiliki passion yang kuat terhadap bidang yang kita pilih dan terus mengembangkan diri dengan memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang relevan,” katanya.
Dengan begitu, para pegiat usaha sosial bisa terus konsisten dan menjaga komitmen mewujudkan impian dalam membangun usaha yang berdampak positif bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.