Oleh: Andreas Dymasius
UNTUK memulai dan mengembangkan ide produk sebuah perusahaan rintisan, pengusaha membutuhkan keterlibatan banyak pihak. Mereka membutuhkan dana dari investor, keterampilan dan komitmen tim, persetujuan dalam regulasi, serta permintaan dan minat dari para pelanggan yang ada di pasar.
Namun, untuk mendapatkan keterlibatan pihak-pihak tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pengusaha. Wei Zhang, dkk (2021) dalam Harvard Business Review, mengungkapkan bahwa pengusaha harus menunjukkan bahwa mereka dapat ‘dipercaya’ memiliki produk yang tidak hanya bagus, tetapi juga solutif bagi masyarakat.
Upaya ini bukanlah hal yang mudah sebab masing-masing pihak memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menggambarkan sejauh mana perusahaan rintisan dapat ‘dipercaya’.
Oleh karena itu, pengusaha perlu menerapkan strategi untuk membangun kepercayaan dan mengakses sumber daya yang dibutuhkan, yaitu dengan memanfaatkan sumber pribadi yang dimiliki, seperti pengalaman, dana pribadi, serta koneksi profesional (professional connections).
Dengan begitu, pengusaha dapat meningkatkan efektivitas dalam mencari sumber daya yang dibutuhkan dan mempercepat pengembangan perusahaan rintisan.
Lebih jauh, mendapatkan pendanaan untuk perusahaan rintisan bukanlah tugas yang mudah, tetapi hal ini bukan tak mungkin untuk dilakukan. Saat ini semakin banyak perusahaan rintisan yang mendapatkan pendanaan, seperti yang dilaporkan oleh Crunchbase pada bulan Juli 2021.
Pendanaan pada paruh pertama tahun 2021 telah memecahkan rekor dengan lebih dari 288 miliar dollar AS investasi yang dilakukan di seluruh dunia. Dalam skala global, saat ini ada sekitar 900 perusahaan unicorn, yang diharapkan segera exit.
Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak investor yang dapat dipilih oleh pengusaha sesuai dengan selera risiko (risk appetite) investor, fase perusahaan (mis: early stage, growth stage, atau mature stage), dan nilai pendanaan yang dibutuhkan perusahaan untuk berkembang.
Pada umumnya, keputusan opsi pendanaan akan dilihat dari tahap perkembangan perusahaan. Hal ini perlu dipahami untuk membantu pengusaha menentukan bentuk investasi apa yang tepat untuk perusahaan rintisan mereka, dan bagaimana memposisikan bisnis mereka dengan tepat ketika mencari investor.
Ada lima jenis investor utama yang dapat dipertimbangkan, yakni: (1) teman dan keluarga, (2) investor malaikat (angel investors), (3) pemodal ventura (venture capital), (4) ekuitas privat (private equity), dan (5) masyarakat (public equity). Mari kita bedah satu per satu.
Sebagian besar pebisnis memahami bahwa mendapatkan pendanaan untuk perusahaan rintisan mereka lebih mudah melalui seseorang yang sudah dikenal daripada mendapatkan pendanaan dari investor profesional (mis: investor malaikat dan pemodal ventura). Oleh karena itu, teman dan keluarga (friends, families, and fools) dapat menjadi investor perusahaan rintisan tahap awal.
Mereka adalah tipe investor yang cenderung percaya pada pemula, dengan sedikit bukti produk atau pengalaman bisnis.
Jason Gordon dalam The Business Professor mengungkapkan bahwa setiap tahun antara 35-40 persen perusahaan rintisan menerima pendanaan dari teman dan keluarga. Namun, pendanaan yang diberikan oleh teman dan keluarga sangatlah terbatas. Maka dari itu, perusahaan rintisan tahap awal pada umumnya mengandalkan mereka setidaknya sampai bisnis mereka mampu menarik perhatian pemodal ventura.
Lebih jauh, memperoleh pendanaan dari teman dan keluarga dapat berisiko karena dapat menimbulkan masalah dalam hubungan tersebut. Sebelum mendapatkan pendanaan dari teman dan keluarga, penting untuk bersikap formal seperti saat berurusan dengan investor profesional.