Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Skystar Capital
Pemodal Ventura

Skystar Capital adalah pemodal ventura yang berfokus pada pendanaan awal untuk membantu akselerasi bisnis rintisan teknologi. Skystar Capital hadir sebagai solusi bagi para pendiri untuk memberikan bantuan modal, saran, dan kemitraan strategis untuk meningkatkan skala bisnis.

Skystar Capital didukung oleh berbagai grup perusahaan terkemuka di berbagai bidang seperti media, telekomunikasi, layanan keuangan, layanan kesehatan, sektor pendidikan, dan lain-lain. Kami memberikan akses melalui jaringan profesional untuk pengembangan bisnis perusahaan rintisan.

Ingin lebih kenal dengan kami? Bisa follow kami di Instagram (@skystar.vc) atau Linkedin Skystar Capital. Juga kunjungi situs kami www.skystarcapital.com atau kalau ingin berbincang dengan kami, kirimkan surel ke contact@skystarcapital.com 

Mengenal Tipe-tipe Investor Startup

Kompas.com - 01/02/2022, 06:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada ekuitas swasta, para investor berinvestasi perusahaan untuk mendapatkan kendali atas perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut dengan bantuan kapabilitas dari private equity. Pada umumnya, bisnis yang ideal untuk ekuitas swasta adalah bisnis yang sudah beroperasi di pasar, memiliki arus kas yang terus bertumbuh, dan umumnya mereka melihat setidaknya tiga tahun profitabilitas sebelum berinvestasi.

Ada ribuan perusahaan ekuitas swasta dengan berbagai ukuran saat ini. Selain ukuran, ekuitas swasta juga dapat dibedakan berdasarkan industri atau wilayah yang mereka pilih untuk berinvestasi. Banyak perusahaan ini yang hanya akan mempertimbangkan perusahaan yang beroperasi di sektor atau lokasi geografis tertentu.Hal ini dikarenakan perusahaan ekuitas swasta perlu memiliki keahlian di sektor yang menjadi fokus investasinya agar dapat memberi lebih banyak nilai tambah bagi portofolionya.

Lebih jauh lagi, Felix Barber dan Michael Goold (2007) menjelaskan bahwa karena perusahaan ekuitas swasta membeli hanya untuk menjual, mereka tidak akan fokus pada menemukan cara untuk berbagi biaya, atau pelanggan dalam bisnis mereka. Bagi ekuitas swasta, berinvestasi memiliki risiko, sehingga mereka harus yakin bahwa mereka dapat memperoleh pengembalian modal yang kuat untuk berinvestasi. Perusahaan ekuitas swasta termotivasi untuk berinvestasi dalam bisnis agar mereka dapat memperoleh laba atas investasi yang dilakukan ketika mereka menjual saham kepemilikan mereka.

Ekuitas Publik (Public Equity)

Pendanaan ekuitas publik dihasilkan melalui penjualan perusahaan kepada publik (masyarakat umum). Ketika dilakukan, hal ini disebut penawaran umum saham perdana (initial public offering). Pada umumnya, pebisnis melakukan ekuitas publik untuk melakukan ekspansi yang membutuhkan pendanaan atau untuk mengurangi utang yang dimiliki oleh perusahaan. Melalui IPO, masyarakat umum dapat membeli saham sehingga perusahaan memperoleh dana tambahan.

Melalui penjualan saham pada publik, perusahaan akan mendapatkan sumber pendanaan baru yang dapat dilakukan untuk sejumlah langkah bisnis. Selain itu, perusahaan juga akan memiliki struktur permodalan yang optimal dengan go public sebab hal ini akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan.

Untuk menjadi perusahaan publik ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan. Proses ini disebut ULTA, yaitu mempekerjakan penjamin emisi efek (Underwriter), memutuskan di mana saham akan didaftarkan (List), menentukan jenis (Type) saham yang akan ditawarkan, dan mengambil tindakan (Act) sebagai perusahaan publik. Proses go public untuk perusahaan dapat menjadi rumit dan memakan banyak waktu. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan dan mengevaluasi manfaat dan kerugian dalam jangka panjang.

Terlepas dari tahap mana perusahaan rintisan berada, mendapatkan sumber pendanaan bukanlah keputusan yang bisa dianggap mudah dan seringkali mental pebisnis mencari pendanaan seolah-olah mereka adalah ‘pengemis’ yang butuh uang semata. Perlu diperhatikan bahwa calon investor adalah partner bisnis, dan uang, bukan solusi atas semua permasalahan wirausahawan. Oleh karena itu, pilihlah investor yang diyakini dapat bekerja secara strategis untuk bisnis demi mengakselerasi pertumbuhan perusahaan rintisan.

(*Andreas Dymasius - Senior Investment Analyst Skystar Capital | Skystar Capital - Venture Capital - membantu akselerasi bisnis rintisan yang berfokus pada pendanaan awal

Ingin mengembangkan startup anda? Mari terhubung dengan Skystar Capital melalui akun Instagram dan LinkedIn kami!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com