Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Lebih Aman, Ini Pengertian dan Daftar Saham Blue Chip

Kompas.com - 01/02/2022, 07:17 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saham blue chip menjadi saham yang direkomendasikan untuk dikoleksi oleh investor. Pasalnya, saham blue chip merupakan saham unggulan yang cenderung aman dan banyak direkomendasikan.

Melansir laman Investopedia, istilah blue chip mulanya datang dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dollar AS yang berbeda setiap warnanya.

Chip putih hanya mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS, dan chip biru atau blue chip memiliki nilai tertinggi.

Dengan demikian, saham blue chip adalah saham yang bernilai tinggi dibandingkan saham lainnya dan pergerakannya cenderung stabil sehingga lebih aman untuk dijadikan investasi.

Baca juga: Apa Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional?

Saham blue chip biasanya dimiliki oleh perusahaan yang stabil, mapan, dan bermodal besar. Umumnya perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan terkemuka di sektornya dan menguasai pasar.

Saham blue chip juga dinilai lebih siap untuk bertahan saat terjadi krisis ekonomi karena pendapatan perusahaan mereka yang konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.

Oleh karena reputasinya yang baik, saham blue chip berharga mahal dan seringkali menjadi pemimpin pasar di industrinya masing-masing.

Namun, tidak semua perusahaan terkenal dan bermodal besar menjadi perusahaan dengan saham blue chip. Misalnya Facebook, kapitalisasi pasarnya lebih dari 1,05 triliun dollar AS pada 28 Juli 2021.

Baca juga: Sering Dicari untuk Instrumen Investasi, Apa Itu Emas Antam?

Facebook memang salah satu perusahaan terdepan di indusrinya dan memiliki modal yang cukup besar. Namun, umur Facebok masih tergolong muda dan belum cukup mapan untuk menjadi perusahaan blue chip.

Oleh karenanya, masih ada kemungkinan Facebook akan tergeser oleh perusahaan pesaing di masa depan, dibubarkan regulator, atau hal tak terduga lainnya.

Perusahaan blue chip dikenal memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil sehingga saham blue chip memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada perusahaan lain.

Kendati demikian, perusahaan manapun mungkin saja tiba-tiba terpuruk meskipun sudah masuk kategori saham blue chip dan kehilangan gelar tersebut.

Baca juga: Mengenal Pegadaian Syariah dan Perbedaan dengan Pegadaian Konvensional

Saham blue chip adalah saham yang paling dicari investor. Pasalnya, saham blue chip merupakan saham unggulan yang cenderung aman dan banyak direkomendasikan.PIXABAY Saham blue chip adalah saham yang paling dicari investor. Pasalnya, saham blue chip merupakan saham unggulan yang cenderung aman dan banyak direkomendasikan.

Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip adalah emiten yang masuk pada daftar indeks LQ45. Indeks LQ45 berisikan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dnean kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Mengutip Kontan, Bursa Efek Indonesia mengubah komposisi saham dalam LQ45 untuk periode Febriari hingga Juli 2022, di mana ada pergantian lima saham blue chip di indeks LQ45.

Saham blue chip yang baru masuk Indeks LQ45 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy (HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Berikut daftar saham blue chip yang tergabung dalam indeks LQ45 dikutip dari data BEI:

Baca juga: Cara dan Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian 2022

  • ADRO PT Adaro Energy Tbk,
  • AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
  • ANTM PT Aneka Tambang Tbk,
  • ASII PT Astra International Tbk,
  • BBCA PT Bank Central Asia Tbk,
  • BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
  • BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
  • BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
  • BFIN PT BFI Finance Indonesia Tbk,
  • BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
  • BRPT PT Barito Pacific Tbk,
  • BUKA PT Bukalapak.com Tbk,
  • CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk,
  • EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk,
  • ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk,
  • EXCL PT XL Axiata Tbk,
  • GGRM PT Gudang Garam Tbk,
  • HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk,
  • HRUM PT Harum Energy Tbk,
  • ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,
  • INCO PT Vale Indonesia Tbk,
  • INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
  • INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk,
  • INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,
  • ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk,
  • JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk,
  • KLBF PT Kalbe Farma Tbk,
  • MDKA PT Merdeka Copper Gold Tbk,
  • MEDC PT Medco Energi Internasional Tbk,
  • MIKA PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk,
  • MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk,
  • PGAS PT Perusahaan Gas Negara Tbk,
  • PTBA PT Bukit Asam Tbk,
  • PTPP PT PP (Persero) Tbk,
  • SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
  • TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk,
  • TINS PT Timah Tbk,
  • TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk,
  • TLKM PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk,
  • TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk,
  • TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk,
  • UNTR PT United Tractors Tbk,
  • UNVR PT Unilever Indonesia Tbk,
  • WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,
  • WSKT PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Demikian pengertian dari saham blue chip dan daftar saham blue chip. Memilih saham blue chip disarankan bagi para investor yang masih awam dalam memantau pergerakan harga saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com