KOMPAS.com - Saham blue chip menjadi saham yang direkomendasikan untuk dikoleksi oleh investor. Pasalnya, saham blue chip merupakan saham unggulan yang cenderung aman dan banyak direkomendasikan.
Melansir laman Investopedia, istilah blue chip mulanya datang dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dollar AS yang berbeda setiap warnanya.
Chip putih hanya mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS, dan chip biru atau blue chip memiliki nilai tertinggi.
Dengan demikian, saham blue chip adalah saham yang bernilai tinggi dibandingkan saham lainnya dan pergerakannya cenderung stabil sehingga lebih aman untuk dijadikan investasi.
Baca juga: Apa Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional?
Saham blue chip biasanya dimiliki oleh perusahaan yang stabil, mapan, dan bermodal besar. Umumnya perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan terkemuka di sektornya dan menguasai pasar.
Saham blue chip juga dinilai lebih siap untuk bertahan saat terjadi krisis ekonomi karena pendapatan perusahaan mereka yang konsisten dan stabil dari waktu ke waktu.
Oleh karena reputasinya yang baik, saham blue chip berharga mahal dan seringkali menjadi pemimpin pasar di industrinya masing-masing.
Namun, tidak semua perusahaan terkenal dan bermodal besar menjadi perusahaan dengan saham blue chip. Misalnya Facebook, kapitalisasi pasarnya lebih dari 1,05 triliun dollar AS pada 28 Juli 2021.
Baca juga: Sering Dicari untuk Instrumen Investasi, Apa Itu Emas Antam?
Facebook memang salah satu perusahaan terdepan di indusrinya dan memiliki modal yang cukup besar. Namun, umur Facebok masih tergolong muda dan belum cukup mapan untuk menjadi perusahaan blue chip.
Oleh karenanya, masih ada kemungkinan Facebook akan tergeser oleh perusahaan pesaing di masa depan, dibubarkan regulator, atau hal tak terduga lainnya.
Perusahaan blue chip dikenal memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil sehingga saham blue chip memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada perusahaan lain.
Kendati demikian, perusahaan manapun mungkin saja tiba-tiba terpuruk meskipun sudah masuk kategori saham blue chip dan kehilangan gelar tersebut.
Baca juga: Mengenal Pegadaian Syariah dan Perbedaan dengan Pegadaian Konvensional
Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip adalah emiten yang masuk pada daftar indeks LQ45. Indeks LQ45 berisikan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dnean kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Mengutip Kontan, Bursa Efek Indonesia mengubah komposisi saham dalam LQ45 untuk periode Febriari hingga Juli 2022, di mana ada pergantian lima saham blue chip di indeks LQ45.
Saham blue chip yang baru masuk Indeks LQ45 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy (HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Berikut daftar saham blue chip yang tergabung dalam indeks LQ45 dikutip dari data BEI:
Baca juga: Cara dan Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian 2022
Demikian pengertian dari saham blue chip dan daftar saham blue chip. Memilih saham blue chip disarankan bagi para investor yang masih awam dalam memantau pergerakan harga saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.