Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Proyeksi Puncak Kasus Omicron Akhir Februari, Bisa 2-3 Kali Lipat dari Delta

Kompas.com - 01/02/2022, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksi puncak kasus Omicron di Indonesia terjadi pada akhir Februari 2022.

Namun demikian dia mengimbau warga untuk tidak panik, tetap hati-hati, dan waspada. Selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun berada untuk menjaga diri dan orang lain.

"Kami sampaikan bahwa penularannya tinggi sekali dan Indonesia pasti akan mengalami ini. Kita masih belum tahu berapa puncaknya yang akan terjadi di Indonesia, perkiraan kami akan terjadi di akhir Februari," kata Budi Gunadi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Luhut: Anda yang Belum Divaksin, Sasaran Cukup Hebat dari Omicron

Budi menuturkan, penularan Omicron lebih cepat dari Delta. Melihat perkembangan di berbagai negara, puncak kasus Omicron bisa lebih tinggi 2-3 kali lipat dibanding varian Delta.

Kemungkinan kata dia, puncak kasus Omicron di Indonesia juga serupa. Jika puncak kasus varian Delta mencapai 57.000 per hari tahun lalu, Omicron bisa 2-3 kali lipat lebih besar.

"Jadi kalau dulu puncaknya 57.000 (kasus) per hari, kita mesti siap-siap, hati-hati, dan waspada tidak perlu kaget. Kalau lihat negara lain, itu bisa 2-3 kali di atas puncaknya, di mana puncaknya Delta di Indonesia 57.000 kasus per hari," tutur dia.

Lebih lanjut Budi meminta warga untuk tidak berkerumun jika tidak perlu. Kurangi mobilitas dan lebih banyak bekerja dari rumah jika memungkinkan.

"Kembali lagi melihat kasus seperti ini karena banyak ketidakpastian lebih baik hati-hati, waspada, tidak usah jumawa, terapkan protokol kesehatan, hindari kerumunan, dan kalau bisa lakukan mobilitas di rumah, lebih baik di sana," tandas Budi.

Baca juga: Omicron Melonjak, Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa Bali 1-14 Februari 2022


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+