Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Melonjak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Kuartal I Tumbuh Positif

Kompas.com - 02/02/2022, 16:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I 2022 akan lebih baik dibanding kuartal I sebelumnya, meski kasus varian Omicron masih terus melonjak.

Adapun pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi -0,7 persen. Kala itu, pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru karena kasus Covid-19 kembali melonjak tinggi.

Asal tahu saja, pemerintah memproyeksi varian Omicron akan mencapai puncak 2-3 kali lipat lebih tinggi dibanding varian Delta pada akhir Februari 2022.

Baca juga: Diskon PPnBM dan PPN Properti Segera Berlaku, Aturannya Sudah Diteken Sri Mulyani

"Proyeksi nanti kita lihat, tapi kita yakin pasti lebih baik dari kuartal I 2021, tentu saja kita berharap sisa 2 bulan ini, yang diperkirakan Omicron akan mengalami puncak, pemerintah tetap bisa menangani secara baik, masyarakat turut mencegah, dan kegiatan ekonomi tetap terjaga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Rabu (2/2/2022).

Bendahara negara ini mengungkapkan, optimisme tetap ada lantaran pemerintah tidak memperketat mobilitas masyarakat seperti ketika varian Delta menyerang di kuartal III 2021 lalu.

Sebab dilihat dari karakternya, gejala varian Omicron lebih baik dibanding varian Delta meski tingkat penyebaran kasusnya lebih cepat. Hal ini membuat aktivitas ekonomi dan kegiatan masyarakat tetap berjalan meski tetap ada pembatasan dari pemerintah yang dievaluasi setiap minggu.

"Meskipun kita lihat kondisi kenaikan kasus Omicron, namun dari sisi strateginya, berbeda dengan yang diadopsi pada saat Delta, maka kita akan lihat dampak dari ekonomi (juga) akan berbeda untuk pengaruhnya pada kuartal I 2021, terutama dikaitkan dengan mobilitas masyakarat dan aktivitas ekonomi," beber Sri Mulyani.

Di sisi lain, akselerasi vaksinasi saat ini makin meningkat. Hal ini berbeda dengan kasus varian Delta di mana akselerasi vaksinasi belum maksimal. Saat ini pun, pemerintah mulai melakukan vaksinasi untuk anak-anak dan vaksinasi dosis ketiga (booster) sejak 12 Januari 2022.

Namun mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, Indonesia akan tetap belajar dari semua bukti-bukti mengenai dampak Omicron dari negara lain yang sudah lebih dulu mengalami gelombang Omicron pada kuartal IV 2021.

"Jadi karakter Omicron berbeda dan rata-rata masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi lebih merata dan tinggi," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Kata Sri Mulyani soal Duit Negara Mengalir ke Pengusaha Minyak Goreng

Lebih lanjut wanita yang karib disapa Ani ini menjelaskan, optimisme akan makin kuat jika masyarakat disiplin menjalani protokol kesehatan. Pencegahan penularan yang lebih masif ini membuat gerak ekonomi tidak terganggu.

Pada bulan November-Desember 2021 saja, kegiatan ekonomi terlihat sudah positif. Kegiatan ekonomi ini tercatat terus mengalami kenaikan pada Januari 2022.

"Kita lihat di Januari kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat juga tetap baik meski pemerintah terus-menerus membuat kebijakan agar Nataru tidak diselebrasi kumpul besar karena kita menghindari dari kemunculan kasus Omicron. Dari berbagai pertimbangan ini, kita cukup optimis bahwa kuartal I (2022) tidak seperti tahun lalu," tandas Ani.

Baca juga: Sri Mulyani: PPh Final UMKM Terealisasi Rp 800 Miliar di Tahun 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com