Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2022, Nilai Tukar Petani Indonesia Naik

Kompas.com - 02/02/2022, 18:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik melaporkan, Nilai Tukar Petani pada Januari 2021 sebesar 108,67 persen. Nilai Tukar Petani adalah rasio dari harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar petani.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, NTP ini naik 0,30 persen dibanding posisi pada bulan Desember 2021. Kenaikan disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mencapai 119,18, sementara indeks harga yang dibayar petani mencapai 109,67.

"Pada Januari 2022 ini, NTP Indonesia sebesar 108,67 persen. Indeks harga yg diterima petani sebesar 119,18, sementara yg dibayar 109,67 sehingga rasio 108,67. Dibanding Desember 2021, naik 0,30 persen," kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Mendag: Kebijakan DMO Minyak Goreng Disalahartikan Beberapa Pelaku Usaha, Petani Sawit Jadi Resah

Margo menuturkan, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,81 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya meningkat 0,50 persen.

Adapun komoditas penyumbang indeks harga yang diterima petani adalah gabah, kelapa sawit, ayam ras pedaging, dan kopi.

"Sementara indeks harga yang dibayar petani meningkat disebabkan oleh kenaikan harga yang disumbang daging ayam ras, beras, minyak goreng, dan rokok kretek filter," ucap Margo.

Dilihat dari subsektornya, subsektor yang mengalami penurunan hanya tanaman pangan. Sepanjang Januari 2022 ini, subsektor tanaman pangan menurun -2,95 persen dari 102,70 pada Desember 2021 menjadi 99,67 persen pada Januari 2022.

Sektor lain yang tercatat memerah adalah pembudidaya ikan dalam subsektor perikanan. Angkanya menurun 0,60 persen dari 104,47 menjadi 103,64. Namun secara keseluruhan subsektor perikanan masih tumbuh dari 105,90 menjadi 105,91.

"(Peningkatan) yang paling tinggi adalah sub sektor tanaman pangan. Penyebabnya karena indeks yang diterima mencapai 1,48 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya meningkat 0,51 persen," tandas Margo.

Dengan demikian pada Januari 2022, terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,45 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.

Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2022 sebesar 108,65 atau naik 0,12 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Baca juga: Kawal Pupuk Subsidi, Kementan Minta Pemda Proaktif Bantu Petani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com