BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jenius

Bingung Mau Mulai Berinvestasi Dari Mana? Coba Reksa Dana dan Nikmati 4 Keuntungan Berikut

Kompas.com - 02/02/2022, 20:37 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Awal tahun adalah waktu yang tepat untuk membuat target dan resolusi baru. Tak ada salahnya jika tahun ini, kamu menyematkan resolusi keuangan untuk masa depan yang lebih baik. Misalnya, dengan bertekad untuk mulai berinvestasi.

Berbeda dengan tabungan yang dapat tergerus inflasi, imbal hasil dari investasi justru dapat membantu seseorang mengembangkan asetnya di masa depan. Itulah alasan investasi dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial.

Adapun sejak pandemi Covid-19 terjadi pada Maret 2020, jumlah orang yang melakukan investasi terus mengalami peningkatan.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, hingga akhir Juni 2021, ada penambahan Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau single investor identification (SID) hingga lebih dari 9,3 juta orang.

Dari sekian banyak instrumen investasi, salah satu yang populer dan tetap relevan adalah reksa dana. Instrumen ini cocok dipilih oleh investor pemula atau yang sudah berpengalaman karena terdiri dari beberapa jenis produk, yakni reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Baca juga: Simak Strategi Investasi Reksa Dana untuk Milenial

Buat kamu yang baru mulai berinvestasi dapat memilih jenis reksa dana sesuai profil risiko untuk mengetahui tingkat toleransimu terhadap risiko investasi. Jika cenderung konservatif, pilih yang punya risiko lebih kecil seperti reksa dana pasar uang.

Reksa dana memang dirancang sebagai sarana bagi investor yang hanya memiliki waktu dan pengetahuan terbatas. Konsepnya, dana investasi akan dihimpun oleh manajer investasi profesional untuk dikelola.

Melansir pemberitaan Kontan.co.id, Selasa (28/9/2021), jumlah peminat investasi reksa dana mencapai 5,44 juta orang terhitung sejak Januari hingga awal September 2021. Angka tersebut naik hingga 71,57 persen dari 2020.

Peningkatan peminat itu menandakan bahwa ada berbagai keuntungan yang didapat dari investasi reksa dana. Kamu juga jangan sampai ketinggalan, yuk, ketahui empat keuntungan berinvestasi reksa dana.

1. Diversifikasi aset

Keuntungan pertama dari investasi reksa dana adalah investor bisa melakukan diversifikasi aset. Sebab, pasar reksa dana terdiri dari beragam emiten, mulai dari pemerintah hingga swasta.

Diversifikasi aset pada dasarnya perlu dilakukan guna menghindari risiko dari kerugian berinvestasi dan meredam dampak fluktuasi pasar. Perlu diketahui, investasi jenis apa pun mengandung risiko. Dengan mendiversifikasikannya, investor bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal.

Pendiversifikasian reksa dana sendiri terbilang sederhana. Kamu bisa mengalokasikan dana ke dalam beberapa produk reksa dana. Misalnya, pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Ketika tiga di antaranya mengalami penurunan kinerja, investor masih memiliki produk lain yang jadi penyelamat.

Khusus cara tersebut, investor perlu teliti. Ada baiknya telaah tingkat risiko dari masing-masing produk tersebut terlebih dahulu.

Baca juga: Generasi Milenial Makin Tertarik Investasi Saham dan Reksa Dana

2. Modal terjangkau

Ada kalanya niat berinvestasi urung dilaksanakan karena modal yang dimiliki belum cukup. Namun, hal ini tidak berlaku pada reksa dana. Investor tidak harus memiliki banyak uang untuk mulai berinvestasi reksa dana.

Pasalnya, pembelian aset bisa dilakukan dengan nominal terjangkau, yakni mulai dari Rp10.000 saja. Dengan begitu, berinvestasi bukan lagi hal yang memberatkan.

Apalagi, dalam reksa dana, terdapat strategi dollar cost averaging (DCA).

Sebagai informasi, lewat DCA, nasabah dapat menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan ataupun setiap minggu.

DCA juga akan membantu nasabah untuk disiplin dalam membeli unit lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih sedikit pada waktu harga naik. Dengan begitu, kamu tak perlu khawatir tentang kondisi ekonomi.

Hal tersebut juga akan membuat kamu mengambil keputusan investasi yang lebih mudah dan terhindar dari keputusan emosional.

3. Pencairan mudah

Umumnya, proses pencairan reksa dana membutuhkan waktu sekitar dari tujuh hari. Meski begitu, proses tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu mempertimbangkan jatuh tempo.

Hal tersebut jelas menguntungkan, mengingat beberapa investasi lain seperti deposito misalnya, akan memberikan sanksi administratif atau penalti jika nasabah jika menjual instrumennya sebelum jatuh tempo.

Sedangkan reksa dana adalah instrumen investasi yang dananya dapat ditarik atau dijual kapan saja. Tidak ada denda atau penalti.

Baca juga: Sebelum Investasi, Cek Dulu Reksa Dana dengan Kinerja Terbaik Pekan Lalu

Selain itu, banyaknya aplikasi digital yang disediakan oleh pihak perbankan juga semakin memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi.

Dengan begitu, kamu cukup melakukan segala aktivitas investasi melalui smartphone tanpa harus pergi ke bank.

4. Mudah buka akun investasi reksa dana

Keunggulan lain dari reksa dana adalah pendaftarannya yang mudah. Untuk mendaftar, calon investor cukup memiliki rekening bank. Terlebih, kini banyak platform digital yang menyediakan beragam fitur untuk membuat kegiatan investasi semakin mudah. Salah satunya adalah Jenius.

Sebagai aplikasi life finance untuk para digital savvy, bank digital yang dimiliki oleh Bank BTPN tersebut kini telah menghadirkan fitur terbaru, yakni Reksa Dana yang bisa diakses lewat menu Wealth di aplikasi Jenius.

Kamu akan menemukan banyak kemudahan saat berinvestasi melalui aplikasi Jenius, mulai dari mengetahui profil risiko, membuat akun reksa dana, membuat portofolio, mencari produk reksa dana yang sesuai, membeli dan menjual, hingga memantau performa portofolio investasi.

Untuk bisa berinvestasi lewat fitur Reksa Dana di aplikasi Jenius, caranya cukup mudah. Apabila kamu sudah memiliki akun Jenius sebelumnya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengikuti kuis profil risiko untuk mengetahui produk investasi yang cocok berdasarkan tingkat toleransimu terhadap risiko investasi.

Baca juga: Reksa Dana Pasar Uang, Investasi Rendah Risiko yang Cocok bagi Investor Pemula

Ada enam pertanyaan terkait pengalaman, rencana, dan tujuan berinvestasi yang perlu kamu jawab.

Kedua, buka akun reksa dana. Kamu hanya perlu mengisi pertanyaan mengenai pendidikan terakhirmu dan menyetujui syarat dan ketentuan. Proses ini terbagi menjadi tiga tahap, yakni pengajuan data, verifikasi data, dan persetujuan pengajuan. Verifikasi sendiri memakan waktu maksimal dua hari bursa. Setelah itu, Jenius akan mengirim pemberitahuan informasi status akun reksa dana berhasil terverifikasi.

Ketiga, buat portofolio. Tahapan ini bisa dilakukan melalui menu Investment pada halaman Wealth dengan memilih Buat Portofolio. Sewaktu membuat portofolio, kamu bisa memberikan nama portofolio sesuai tujuan keuangan yang ingin diwujudkan. Misalnya, beli rumah atau beli kamera baru.

Keempat, beli reksa dana. Setelah memiliki portofolio, kini saatnya berinvestasi di reksa dana. Ada dua cara yang bisa digunakan ketika mencari produk reksa dana di Jenius, yakni berdasarkan manajer investasi dan kategori produk.

Pada aplikasi Jenius, kamu bisa berinvestasi di berbagai produk reksa dana yang tersedia seperti pasar uang, obligasi jangka pendek, obligasi jangka panjang, dan ekuitas.

Baca juga: Tips Mencapai Kesejahteraan Finansial Melalui Investasi Reksa Dana

Selain itu, membeli reksa dana lewat Jenius juga sangat mudah karena dapat didebit langsung dari Saldo Aktif yang ada pada aplikasi Jenius tanpa perlu transfer ke rekening lain atau top up e-wallet.

Terakhir, jual reksa dana. Tahap ini merupakan cara untuk mencairkan investasi dengan menjual reksa dana yang dimiliki. Untuk proses menjual reksa dana di Jenius juga simpel, karena kamu hanya perlu memilih reksa dana yang ingin dijual lalu masuk ke tahap verifikasi, dan penjualan pun telah sukses diproses.

Mudah bukan? Jadi, yuk segera wujudkan resolusi keuanganmu dengan mulai investasi reksa dana lewat aplikasi Jenius dari Bank BTPN. Selain minim risiko, kamu bisa dapat pertambahan uang sekaligus mengembangkan aset di masa depan.Kelola uang dan berinvestasi dengan #carasimpel dalam satu aplikasi, Jenius.


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com