Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Perusahaan Malaysia Menguasai Kebun Kelapa Sawit di RI | Tips agar Pengajuan KUR Disetujui Bank

Kompas.com - 03/02/2022, 05:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

1. Mengapa Perusahaan Malaysia Menguasai Banyak Kebun Sawit di Indonesia?

Minyak kelapa sawit tengah jadi sorotan. Ini lantaran harga minyak goreng melambung tinggi sejak beberapa bulan terakhir di negara penghasil CPO terbesar dunia.

Selama puluhan tahun, industri kelapa sawit sudah jadi tumpuan komoditas ekspor Indonesia. Tak dipungkiri, keuntungan dari sawit memang menjanjikan, meski terkadang diserang isu-isu kerusakan lingkungan.

Selain dikuasai sejumlah pemain besar lokal, perkebunan kelapa sawit di Indonesia juga banyak dikelola oleh investor asing. Upah yang relatif masih lebih rendah, serta masih besarnya peluang membuka perkebunan kelapa sawit baru jadi alasannya.

Sementara itu dikutip dari Kontan, gurita investor Malaysia di perkebunan kelapa sawit luar biasa. Data Kementerian Pertanian (Kemtan) menyebutkan, dari total lahan kelapa sawit yang ada di Indonesia sebesar 8,9 juta hektare (ha), investor asing menguasai 40 persen.

Selengkapnya baca di sini 

2. Komentar Mendag soal Harga Minyak Goreng Malaysia Cuma Rp 8.500 Per Kg

Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui harga minyak goreng kemasan sederhana dari program pemerintah yang dijual di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia.

Menurut Lutfi, murah meriahnya harga minyak goreng di Malaysia karena Negeri Jiran itu memberikan subsidi yang lebih besar ketimbang pemerintah Indonesia.

"Memang ini biasa di Malaysia, mereka memberikan subsidi-subsidi langsung kepada masyarakat. Itu subsidi, jadi mereka kasih subsidi, pemerintahnya memberikan subsidi," terang Lutfi dalam keterangan resminya dikutip pada Selasa (1/2/2022).

Ia menyebut, Malaysia memberi subsidi 60 juta liter per bulan untuk dijual kepada masyarakat dengan harga 2,5 ringgit per kilogram atau setara dengan sekitar Rp 8.500.

Selengkapnya baca di sini 

3. Temuan BPOM: Kontaminasi BPA pada Air Minum Galon Isi Ulang Berdampak bagi Kesehatan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya hal yang mengkhawatirkan dalam uji post-market air minum galon isi ulang dalam satu tahun terakhir.

Dalam pengujian tersebut, BPOM menemukan potensi bahaya migrasi Bisfenol-A pada sarana distribusi dan fasilitas produksi industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com