Unsur berikutnya yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup adalah pengalaman kerja. Ini juga penting untuk ditulis, terlebih jika posisi yang sedang dicari adalah posisi dengan minimal pengalaman kerja.
Jika ternyata pengalaman kerja yang teman-teman miliki masih berkaitan dengan lowongan pekerjaan yang baru, tentu perekrut bisa mengandalkan Anda. Cantumkan perusahaan atau organisasi, jabatan dan periode bekerja, dimulai dengan pekerjaan terakhir.
Baca juga: Aplikasi Edukasi Dokter Raih Sertifikasi Keamanan Pengguna
Selain itu, yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup adalah keterangan tambahan. Terutama bagi yang belum memiliki pengalaman kerja.
Pada keterangan tambahan, Anda bisa mengisinya dengan pengalaman organisasi, magang, kepanitiaan, kegiatan relawan dan sebagainya.
Selain itu, Anda juga bisa mencantumkan minat, keterampilan atau skill yang dikuasai. Bisa juga mengisinya dengan daftar kursus yang pernah Anda ikuti, hingga seminar professional yang pernah Anda hadiri.
Anda juga bisa menyertakan penghargaan yang pernah diraih. Dengan menunjukkan penghargaan tersebut, daftar riwayat hidup Anda bisa semakin terlihat menarik di mata perekrut. Tentu, kesempatan untuk dipanggil interview juga lebih besar.
Baca juga: Startup Astro Raup Pendanaan Rp 385,6 Miliar dari Sequoia Capital dan Accel
Biasanya, tanda tangan ditulis saat Anda membuat daftar riwayat hidup tulis tangan. Meski begitu, saat ini Anda tetap bisa membubuhkan tanda tangan secara digital melalui beberapa aplikasi atau software yang mendukung.
Ini dilakukan untuk menjamin bahwa data yang ada pada daftar riwayat hidup dibuat sebenar-benarnya tanpa ada paksaan.
Setelah mengetahui apa saja yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup, Anda coba timbang-timbang kembali, apakah penulisan dari informasi yang dimasukkan sudah benar. Atau ada informasi yang seharusnya tidak perlu dimasukkan seperti berikut ini:
Baca juga: Tahun Ini, Bank Amar Bakal Geber Kredit Ultra Mikro
Ketika menuliskan identitas diri dalam daftar riwayat hidup, informasi mengenai agama tidak perlu dicantumkan.
Namun balik lagi, coba Anda perhatikan kembali jenis pekerjaan yang akan dilamar. Misalnya, ketika hendak mengisi posisi akuntan, sales, atau staf admin. Biasanya, informasi mengenai agama tidak terlalu dibutuhkan.
Motto hidup juga tidak perlu dicantumkan di dalam daftar riwayat hidup. Meskipun tujuannya baik, tapi hal ini memang tidak dibutuhkan oleh perekrut kerja.
Lebih baik jika fokus pada jabatan terakhir di tempat kerja sebelumnya atau prestasi yang telah dicapai.
Mencantumkan keahlian yang dikuasai memang bagus. Namun, tidak perlu diberi ukuran kemampuannya.
Baca juga: Bos Garuda Pastikan Belum Ada Rencana Penyesuaian Jumlah Karyawan
Contoh, kemampuan kemampuan berbahasa Inggris 90 persen, Microsoft Word 90 persen, mengoperasikan Microsoft Excel 100 persen dan sebagainya. Lebih baik cantumkan beberapa keahlian penting yang sesuai dengan syarat lowongan pekerjaan tanpa menggunakan ukuran.
Atau gunakan sertifikasi dari pelatihan lembaga yang banyak diketahui orang. Lembaga tersebut memang memberikan sertifikasi untuk kemampuan dan pencapaian yang telah dilakukan.
Dalam daftar riwayat hidup, Anda juga bisa memberikan foto diri. Namun, pastikan yang digunakan adalah foto formal atau semi formal dan terlihat rapi.
Foto yang kurang bagus, pakaian yang tidak selaras, atau warna yang kabur akan membuat recruiter mengalihkan perhatian pada komponen tersebut.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Zona Ekonomi Eksklusif?
Itulah penjelasan mengenai apa saja yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup dan hal-hal yang tidak perlu dimasukkan ke dalam daftar riwayat hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.