Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Liter dalam 1 kg Minyak Goreng?

Kompas.com - Diperbarui 21/08/2022, 21:53 WIB
Nur Jamal Shaid,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Keluhan salah seorang warganet soal minyak goreng kemasan 2 liter namun tidak mencapai berat 2 kilogram (kg) ramai di media sosial.

Dari foto yang diunggah netizen tersebut menunjukkan salah satu minyak goreng kemasan 2 liter hanya berbobot 1,848 kg saja.

“Harga nya bikin menangis, isinya bikin nyesek. Subsidi minyak nyatanya gak bisa di nikmati semua orang,” tulis netizen dalam foto yang beredar.

Lantas bagaimana penjelasan minyak goreng 2 liter beratnya tak sampai 2 kilogram ketika ditimbang? Berapa liter dalam 1 kg minyak goreng?

Hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan satuan liter, satuan kilogram dan masa jenis (densitas). Liter adalah satuan resmi untuk satuan volume. Benda cair, atau benda padat yang dicairkan, menggunakan ukuran ini.

Baca juga: Omicron Melonjak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Kuartal I Tumbuh Positif

Sedangkan kilogram adalah satuan yang digunakan mengukur berat massa suatu benda. Jadi jika akan mengukur dari liter ke kilogram, kita tak bisa mengkonversikan secara langsung satuan volume ke satuan kilogram.

Agar satuan volume dapat diubah ke satuan berat, dibutuhkan sebuah besaran lain yang menghubungkan keduanya, yaitu massa jenis.

Mengutip dari laman btbrd.bppt.go.id, massa jenis atau densitas atau kerapatan adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.

Massa jenis bergantung pada besar massa dan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.

Baca juga: Investasi Manufaktur Tembus Rp 325,4 Triliun, Menperin: Sinyal Penting bagi Ekonomi Indonesia

Sederhananya, massa jenis adalah tetapan yang dimiliki oleh setiap benda baik padatan, cair atau gas. Cara menghitung massa jenis adalah massa dibagi volume atau rho (massa jenis)= m (massa)/v (volume).

Dosen Departemen Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Edi Suharyadi, M.Eng menjelaskan, massa jenis dari air adalah 0,997 yang jika dibulatkan menjadi 1 dalam satuan kilogram atau liter. Sehingga ketika air 1 liter ditimbang, maka beratnya adalah 1 kilogram.

Namun berbeda dengan minyak. Edi menjelaskan bahwa massa jenis minyak goreng tidak sama dengan massa jenis air. Massa jenis minyak goreng adalah sekitar 0,9 (1 liter minyak goreng sekitar 0,9 kg).

Mengapa air dan minyak tidak dapat saling bercampur? Salah satu penyebabnya adalah perbedaan densitas. Massa total atau berat total minyak lebih kecil dari massa yang terkandung pada air.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Zona Ekonomi Eksklusif?

Sehingga, jika ada volume minyak 2 liter berarti massa atau berat minyak goreng adalah 1,8 kilogram, tidak bulat menjadi 2 kilogram.

"Jika ada volume minyak 2 liter berarti massa minyak = 1,8 kg," kata Edi kepada Kompas.com.

Jadi ketika masyarakat menemukan minyak goreng kemasan 2 liter namun beratnya di timbangan tak sampai 2 kilogram, itu adalah hal yang sangat wajar.

(Penulis: Nur Rohmi Aida/Editor: Inten Esti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com