JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) melalui Coastal Fisheries Initiative – Challenge Fund (CFI-CF) menyelenggarakan kompetisi untuk mencari solusi kolaboratif dalam mengurangi penangkapan ikan terlebih.
Solusi kolaboratif dilakukan dengan mendukung koordinasi antar nelayan dan kolaborasi antar para pihak di sepanjang rantai nilai makanan hasil laut.
Kompetisi ini mencari solusi inovatif dalam hal penggunaan maupun pengelolaan yang produktif dan berkelanjutan terhadap stok ikan pesisir di beberapa negara, yaitu Tanjung Verde, Ekuador, Indonesia, dan Peru.
Baca juga: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 3,7 Persen
Kompetisi ini terbuka bagi berbagai koalisi komunitas nelayan dan pesisir, bisnis, dan/atau organisasi nirlaba, baik yang masih baru maupun yang sudah mapan.
"Kompetisi ini merupakan seruan untuk bertindak dalam mempersatukan semua pelaku industri makanan hasil laut untuk mengatasi masalah penangkapan ikan berlebih ini,” kata Ekonom Lingkungan Senior di Bank Dunia dan ketua tim CFI-CF, Mimi Kobayashi, dalam siaran pers, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Bank Dunia: Kekayaan Global Meningkat, tetapi Memperburuk Ketimpangan
Seperti diketahui, penangkapan ikan berlebih adalah salah satu ancaman terbesar terhadap kelestarian laut dunia, mata pencaharian jutaan orang yang tinggal di kawasan pesisir, maupun bagi peluang bisnis makanan laut dan industri terkait.
Setiap tahun menurut laporan World Bank “The Sunken Billions Revisited”, perikanan global kehilangan manfaat ekonomi senilai 83 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.187 triliun akibat penangkapan ikan berlebih.
Uang tersebut seharusnya dapat diinvestasikan kembali secara produktif untuk masyarakat, komunitas, dan ekonomi.
Baca juga: Imbas Kejahatan Cyber, Bank-bank Dunia Merugi Rp 1.420 Triliun Per Tahun
Terbatasnya koordinasi antara nelayan dan pemangku kepentingan makanan hasil laut menghambat dikembangkannya berbagai solusi bagi masalah penangkapan ikan berlebih yang berakibat hilangnya sumber daya alam dan manfaat ekonomi secara terus-menerus.
Untuk itu, kompetisi diselenggarakan untuk memajukan perikanan pesisir, yang merupakan sumber makanan dan mata pencaharian penting bagi masyarakat setempat.
“Meskipun masalah ini masih berlanjut, kami yakin akan menerima beberapa solusi yang inovatif dan membawa perubahan," ucap Mimi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.