Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoToko Lanjutkan Ekspansi Setelah Sukses Beroperasi Satu Tahun

Kompas.com - 04/02/2022, 08:10 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Gerai Cepat Untung (GoToko) platform digital business to business (B2B), joint venture atau patungan antara Gojek (GoTo) Group dan Unilever Group, memutuskan untuk melanjutkan ekspansinya setelah perusahaan sukses membantu dan mengembangkan ribuan warung kelontong di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan selama setahun terakhir.

CEO dan Direktur Utama GoToko Gurnoor Dhillon mengatakan, langkah konkrit ini merupakan salah satu strategi ekspansi GoToko untuk menjangkau dan melayani lebih banyak warung kelontong.

Baca juga: Bersama OJK, GoTo Financial Luncurkan Buku Pintar Finansial untuk UMKM dalam Bentuk Digital

“Perusahaan dan para pemegang saham memutuskan untuk memperluas jangkauan operasional berdasarkan imbal balik positif dan minat tinggi yang diterima dari para pengguna. Platform GoToko memungkinkan para pengguna mengelola kebutuhan pasokan barang dengan jaminan pengiriman yang andal, inilah yang dibutuhkan pengusaha warung kelontong yang selama ini kurang terjangkau dalam distribusi penjualan,” jelas Gurnoor dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Fitur Carbon Offset GoTo Group dan Jejak.in Resmi Diadopsi Kemenparekraf

Gurnoor menilai, warung kelontong merupakan bagian dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat saat ini ada sekitar 3,6 juta warung kelontong yang menyumbang hingga 80 persen terhadap penjualan ritel di Indonesia.

Baca juga: Ini Sosok CEO GoTo Andre Soelistyo, Satu-satunya Anak Bangsa yang Masuk Daftar Bloomberg 50 2021

Menurut catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, UMKM juga berkontribusi hingga 61,07 persen atau setara Rp 8.573 triliun lebih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, masih ada sekitar 2,5 juta warung kelontong yang saat ini belum terlayani dengan baik (underserved retailers) akibat kompleksitas distribusi barang di Indonesia, dan sulit dijangkau produsen barang kemasan ternama (brand principals).

Baca juga: Stok Minyak Goreng Murah Kosong di Peritel Modern, Begini Kata Mendag

Tantangan warung kelontong

Selama ini pengusaha warung kelontong menghadapi berbagai tantangan seperti kesulitan mendapatkan produk dengan harga kompetitif, terbatasnya produk yang ditawarkan dan kurangnya layanan pengiriman barang yang andal dan hemat biaya.

Untuk itu, pihaknya, kata Gurnoor, hadir sebagai solusi yang menghubungkan produsen barang kemasan ternama dengan para pelaku usaha warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan pasokan barang jualannya dengan menciptakan proses distribusi yang semakin efisien.

“Kehadiran GoToko diharapkan bisa membantu pengembangan usaha warung kelontong. Kondisi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi, terutama mendukung misi pemerintah sebagai tuan rumah G20 untuk lebih memberdayakan sekaligus mendigitalisasi UMKM,” ujar Gurnoor.

Gurnoor juga mengatakan, pengembangan di segmen ini didukung efisiensi rantai pasok yang akan memberikan dampak baik terhadap ekonomi, terutama di kondisi pandemi seperti saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com