JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pada Agustus nanti BEI akan menghadirkan papan pencatatan new economy.
Tujuannya adalah untuk mengakomodasi perusahaan yang erat kaitannya dengan new economy.
Nyoman mengatakan, perusahaan new economy merupakan perusahaan yang memiliki bisnis model baru yang berkaitan dengan teknologi, dan menciptakan ekosistem.
Perusahaan seperti itu, tujuannya adalah growth opportunity, namun tentunya jenis perusahaan seperti itu belum bisa memberikan dividen.
Baca juga: Sambut IPO Unicorn dan Centaur, BEI Perbarui Ketentuan Pencatatan Perusahaan
“Kenapa kita buatkan papan? Supaya investor tahu kalau mau dividen jangan masuk ke papan new economy. Karena mereka fokus pada pengembangan bisnis, bukan berarti tidak ada laba, namun bisnis model seperti ini mengakibatkan mereka harus mengembangkan bisnisnya,” kata nyaoman dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal, Kamis (4/2/2022).
Nyoman mengatakan perusahaan bisnis model new economy, setiap mendapatkan suntikan modal, akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis. Karena dalam membangun ekosistem di bisnis seperti itu, butuh pendanaan.
Baca juga: Tingkatkan Perlindungan ke Investor, BEI Kembangkan Papan New Economy dan Pemantauan Khusus
Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat (LPP) BEI, Saptono Adi Junarso mengungkapkan, perusahaan new economy sifatnya long term investment.
Investor perlu tahu, bahwa perusahaan new economy akan fokus pada revenue growth, meskipun tidak membukukan laba.
“Perusahaan new economy ini long term investment, jadi jangan harap mereka bisa beri dividen dari laba secara cepat,” ujar Saptono.
Baca juga: Reksa Dana di Era Old Economy vs New Economy
Saptono juga menekankan, hal yang terpenting dari perusahaan new economy ini adalah tetap tumbuh dari sisi revenue growth, atau dengan syarat Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 20 persen selama 3 tahun.
Perusahaan yang tercatat di papan new economy, juga harus mengadopsi teknologi sebagai dasar bisnis dengan pemanfaatan yang luas. Papan new economy juga secara struktur akan sejajar dengan papan utama.
“Yang penting, perusahaan tetap tumbuh dari revenue growth-nya. Dengan revenue growth, meskipun tidak membukukan laba, mereka melakukan invstasi baik dari akuisisi secara customer maupun akuisisi secara bisnis ekosisistemnya,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.