Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Berupaya Perluas Budi Daya Padi IP 400 di Bulukumba Menjadi 2.000 Hektar

Kompas.com - 07/02/2022, 09:55 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berupaya memperluas pengembangan budi daya padi indeks pertanaman (IP) 400 atau penanaman padi empat kali setahun di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi 2.000 hektar (ha) pada 2022.

Apabila berhasil, kata dia, pengembangan budi daya padi akan ditingkatkan hingga 10.000 ha.

"Pertanian Bulukumba tidak boleh kalah dengan daerah lain. Program padi IP 400 ini adalah upaya mendorong produktivitas, produksi, dan kesejahteraan petani dengan bertani yang maju, mandiri dan modern yang mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA),” ujar SYL seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengoptimalkan sarana yang tersedia seperti air dan sinar matahari untuk kemajuan pertanian agar tetap tangguh di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Pernyataan tersebut SYL sampaikan saat mengunjungi hamparan lahan sawah pengembangan budi daya padi IP 400 di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Minggu (6/2/2022).

Baca juga: Simak, Ini Aturan Penyelenggaraan Mandalika MotoGP di Masa Pandemi Covid-19

Seperti diketahui, budi daya padi IP 400 di Bulukumba saat ini seluas 250 ha. Untuk itu, ia kembali menuturkan, budi daya padi IP 400 harus diperluas sehingga pada 2022 bisa ditingkatkan menjadi 2.000 ha.

Lebih lanjut SYL menjelaskan, kunci program IP 400, yakni menggunakan benih genjah, kualitas unggul, pupuk berimbang, pupuk organik, dan manajemen air irigasi.

"Dengan produktivitas 5 ton per ha, penghasilan diperoleh petani Rp 30 juta per ha. Jika 1.000 hektar, penghasilan diperoleh Rp 30 miliar per musim tanam dan jika musim tanam empat kali setahun, diperoleh Rp 120 miliar,” jelasnya.

Artinya, lanjut dia, penghasilan petani mencapai Rp 10 juta per bulan. Hasil ini bisa dihitung jika luasnya meningkat menjadi 2.000 ha. Maka stok beras dalam negeri pun semakin tangguh.

Budi daya padi Bulukumba harus naik kelas

Tak hanya perluasan lahan, SYL menginginkan pengembangan budi daya padi di Bulukumba harus naik kelas.

“Pertanian kita jangan lagi seperti dulu, tapi harus naik kelas. Bila perlu kita ekspor beras dari Bulukumba,” ucapnya.

Oleh karena itu, sebut SYL, kualitas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi harus naik kelas dengan kapasitas penggilingan naik dan menghasilkan beras berkualitas tinggi.

Dengan begitu, produksi beras ke depan tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri tetapi juga ekspor.

Baca juga: Desa Ara di Bulukumba Sulsel Bakal Punya Wisata Kapal Phinisi

"Saya pun dukung pakai dana kredit usaha rakyat (KUR). Kita tidak boleh manja-manja dengan bantuan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak cukup. Petani harus berpikir dan bertindak maju," ujar SYL.

Tak hanya padi, ia pun mendorong kemajuan pertanian Bulukumba, yakni budi daya komoditas strategis dan unggulan lainnya, seperti kelapa, sapi, kopi, dan jagung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com