KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berupaya memperluas pengembangan budi daya padi indeks pertanaman (IP) 400 atau penanaman padi empat kali setahun di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi 2.000 hektar (ha) pada 2022.
Apabila berhasil, kata dia, pengembangan budi daya padi akan ditingkatkan hingga 10.000 ha.
"Pertanian Bulukumba tidak boleh kalah dengan daerah lain. Program padi IP 400 ini adalah upaya mendorong produktivitas, produksi, dan kesejahteraan petani dengan bertani yang maju, mandiri dan modern yang mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA),” ujar SYL seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).
Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengoptimalkan sarana yang tersedia seperti air dan sinar matahari untuk kemajuan pertanian agar tetap tangguh di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut SYL sampaikan saat mengunjungi hamparan lahan sawah pengembangan budi daya padi IP 400 di Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Simak, Ini Aturan Penyelenggaraan Mandalika MotoGP di Masa Pandemi Covid-19
Seperti diketahui, budi daya padi IP 400 di Bulukumba saat ini seluas 250 ha. Untuk itu, ia kembali menuturkan, budi daya padi IP 400 harus diperluas sehingga pada 2022 bisa ditingkatkan menjadi 2.000 ha.
Lebih lanjut SYL menjelaskan, kunci program IP 400, yakni menggunakan benih genjah, kualitas unggul, pupuk berimbang, pupuk organik, dan manajemen air irigasi.
"Dengan produktivitas 5 ton per ha, penghasilan diperoleh petani Rp 30 juta per ha. Jika 1.000 hektar, penghasilan diperoleh Rp 30 miliar per musim tanam dan jika musim tanam empat kali setahun, diperoleh Rp 120 miliar,” jelasnya.
Artinya, lanjut dia, penghasilan petani mencapai Rp 10 juta per bulan. Hasil ini bisa dihitung jika luasnya meningkat menjadi 2.000 ha. Maka stok beras dalam negeri pun semakin tangguh.
Tak hanya perluasan lahan, SYL menginginkan pengembangan budi daya padi di Bulukumba harus naik kelas.
“Pertanian kita jangan lagi seperti dulu, tapi harus naik kelas. Bila perlu kita ekspor beras dari Bulukumba,” ucapnya.
Oleh karena itu, sebut SYL, kualitas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi harus naik kelas dengan kapasitas penggilingan naik dan menghasilkan beras berkualitas tinggi.
Dengan begitu, produksi beras ke depan tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri tetapi juga ekspor.
Baca juga: Desa Ara di Bulukumba Sulsel Bakal Punya Wisata Kapal Phinisi
"Saya pun dukung pakai dana kredit usaha rakyat (KUR). Kita tidak boleh manja-manja dengan bantuan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak cukup. Petani harus berpikir dan bertindak maju," ujar SYL.
Tak hanya padi, ia pun mendorong kemajuan pertanian Bulukumba, yakni budi daya komoditas strategis dan unggulan lainnya, seperti kelapa, sapi, kopi, dan jagung.
Selain itu, kata dia, mekanisasi pertanian pun harus didorong termasuk fasilitas dana KUR yang lebih besar.
"Bantuan harus kami fokuskan dalam skala ekonomis dulu yang jelas memberikan hasil. Bulukumba punya potensi lahan kelapa 13.000 ha. Kami fokuskan dulu bantuan pengembangannya 2.000 ha berikut kami bangun hilirisasinya," ucap SYL.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf mengatakan, dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) di sektor pertanian menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi Bulukumba.
Oleh karena itu, pihaknya dan masyarakat Bulukumba sangat mengapresiasi bantuan Kementan. Mereka berharap Kementan dapat memberikan perhatian yang lebih besar lagi untuk kemajuan sektor pertanian.
Baca juga: Kementan Optimistis Embung di Tabanan Bisa Tingkatkan Produktivitas Petani
"Berdasarkan data, nilai, dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dari 2015 sampai 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” ujar Andi Muchtar.
Hal tersebut didukung ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulsel tahun 2020 terjun bebas pada angka minus akibat pandemi Covid-19. Namun, Kabupaten Bulukumba masih berada di angka positif, yaitu 0,43 persen.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Bulukumba, Andi Edy Manaf mendukung penuh program dan gebrakan Mentan SYL dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Menurutnya, program pertanian memang harus melalui langkah-langkah inovatif agar petani tidak dimanjakan terus dengan bantuan pemerintah.
"Petani sudah saatnya mandiri. Kami dorong program Pak Mentan SYL menumbuhkan inovasi, petani milenial, peningkatan produksi, dan hilirisasi serta pasar ekspornya agar petani semakin maju. Kami arahkan petani akses dana KUR,” ujar Andi Edy.
Baca juga: Mentan SYL Ingin Permasalahan Irigasi Pertanian di Kabupaten Sigi Segera Teratasi
Ia berharap, petani tidak lagi bergantung pada bantuan. Pupuk pun bisa dihasilkan sendiri, begitu pula untuk kebutuhan pertanian lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.