Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Luncurkan Reksa Dana Batavia Technology Sharia Equity USD, Apa Keunggulannya?

Kompas.com - 07/02/2022, 19:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Central Asia (BBCA) menggandeng Batavia Aset Manajemen meluncurkan reksa dana Batavia Technology Sharia Equity USD (BTSEU). Reksa dana ini, merupakan dana offshore atau reksa dana yang penempatan portofolionya dilakukan pada instrument saham luar negeri.

Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman mengatakan, dalam beberapa waktu belakangan BCA sangat serius dalam mengembangkan wealth management business, baik untuk bancassurance maupun investment. Batavia Aset Manajemen merupakan salah satu mitra BCA dalam melakukan pengembangan bisnis investasi.

“Kita menggandeng Batavia Aset Manajement dalam mengambangkan produk investasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Kali ini, kita akan mengenalkan produk baru yang sangat menarik karena underlying-nya ini adalah saham offshore yang difokuskan pada saham teknologi,” kata Suwignyo secara virtual, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Bingung Mau Mulai Berinvestasi Dari Mana? Coba Reksa Dana dan Nikmati 4 Keuntungan Berikut

Dia mengatakan, saat ini teknologi menjadi salah satu industri yang berkembang di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. Tren digitalisasi yang kian menjamur juga turut mempengaruhi kemajuan teknologi yang ada di berbagai platform.

Melirik kondisi tersebut, BCA tertarik untuk memberikan solusi produk investasi berbasis prinsip syariah yang berfokus pada sektor teknologi yaitu Batavia Technology Sharia Equity USD. Dia menilai, prospek teknologi di masa depan akan terus berkembang, mengingat teknologi merupakan kebutuhan yang tidak bisa terelakkan saat ini.

“Menariknya di situ, karena semua orang pakai teknologi, semakin lama pemakainya semakin banyak, dan teknologi akan berkembang terus. Oleh karena itu, prospek teknologi ini sangat besar dan saham-saham teknologi ini menjadi alternatif untuk melakukan investasi,” tambah dia.

Baca juga: Tips Investasi Cerdas di Reksa Dana dan SBN di Tahun Macan Air

Suwignyo mengungkapkan, walaupun produk reksa dana belum lama dikembangkan, namun minat para nasabah dan masyarakat umum cukup tinggi. Ini terbukti dari Asset Under Manajement (AUM) pada Desember 2021 mencapai Rp 87 triliun atau meningkat kurang lebih 50 persen dibanding tahun 2020.

Chief Executive Officer Batavia Aset Manajemen Lilis Setiadi mengungkapkan, ada dua tema besar di pasar global yang saat ini tengah trend, pertama adalah ESG (Environmental Social Governance) dan disrupsi yang dimonitoring oleh perkembangan teknologi.

Dia bilang, pandemi yang terjadi mengakselerasi pertumbuhan teknologi yang sangat pesat. Di tanah air misalnya, perusahaan-perusahaan yang awalnya menargetkan 5-7 tahun dalam implementasi teknologi, terpaksa mempersingkat implementasi teknologi dalam kurung waktu 1-2 tahun, didorong oleh kebutuhan saat pandemi.

“Tapi tren teknologi ini bukan hanya semarak di 1-2 tahun saja, tapi menjadi megatrend yang akan bertahan dan terus meningkat dan berkembang untuk tahun-tahun di masa mendatang atau jangka panjang,” ungkap Lilis.

Produk reksa dana Batavia Technology Sharia Equity USD ini memiliki komposisi yang mendominasi pada saham sektor teknologi atau dengan kata lain 80 sampai 100 persen merupakan saham teknologi dari perusahaan luar negeri/global.

Dalam pegeloalaannya, Batavia Aset Manajemen bekerja sama dengan Franklin Templeton Investments sebagai technical advisor. Lilis juga memastikan pihaknya disiplin dalam memilih saham perusahaan dengan mengedepankan quality, growth, dan valuasi.

“Kita bicara perusahaan global berkualitas baik, berfundamental baik, dan mempunyai arah pertumbuhan yang positif. Kita juga perhatikan valuasi atau nilai perusahaan. Tim kami yang fasih dalam mengelola portfolio teknologi selama 20 tahun akan dipadukan dengan Franklin Templeton Investments yang kita kemas sesuai dengan koridor peraturan OJK,” tambah dia.

Senior EVP Wealth Management BCA Christine Setyabudhi menambahkan, nasabah bisa mendapat informasi BTSEU melalui PIC Relationship serta tenaga pemasar BCA dan akan secara resmi hadir di Welma dan Cabang BCA mulai 16 Februari 2022.

Dalam rangka peluncuran ini, BCA memberikan benefit khusus bagi nasabahnya yaitu cashback Rp 500.000 (berlaku kelipatan hingga Rp 5 juta) setiap pemesanan 50.000 dollar AS BTSEU hingga 11 Februari 2022.

“Kehadiran produk investasi baru BTSEU di BCA ini menjadi peluang yang baik bagi investor yang ingin investasi pada sektor teknologi di pasar saham global. Kehadiran BTSEU diharapkan dapat memberikan solusi investasi terbaru dan kian membantu kemajuan teknologi khususnya di Indonesia,” tegas Christine.

Baca juga: BCA Luncurkan Reksa Dana Ashmore Dana USD Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com