Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sebut Agenda WTO Sempat Terganggu gara-gara Ada Menteri Asal Afrika Belum Divaksin

Kompas.com - 08/02/2022, 17:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, minimnya pasokan vaksin di Benua Afrika sempat membuat salah satu agenda Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WHO) terganjal.

Sebab, terbatasnya pasokan vaksin Covid-19 di Benua tersebut membuat menteri perdagangan di salah satu negara di Benua Afrika belum mendapat vaksinasi.

"Kemarin salah satu yang mengganjal kegiatan pertemuan ministry of meeting di WTO, ada salah satu negara di Afrika yang menteri perdagangannya belum dapat vaksin. Jadi ini menyebabkan tidak bisa kita kerjakan," kata Lutfi dalam Inagurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Kala Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dijuluki Kereta Halim-Padalarang...

Lutfi menyebutkan, hal ini membuktikan bahwa akses vaksin ke seluruh dunia belum merata. Hal itu berbanding terbalik dengan Benua Afrika, stok vaksin di negara-negara maju justru melimpah.

Di Benua Eropa misalnya, memiliki pasokan vaksin 3 kali lipat dari jumlah penduduk maupun dari jumlah vaksin yang dibutuhkan. Karena belum merata, tak heran varian baru virus Covid-19 terus muncul, tak terkecuali Omicron yang memang berasal dari Afrika.

"Enggak ada gunanya vaksin di Eropa kalau tidak didistribusikan. Apa yang terjadi kemarin itu malah terjadi varian baru (Omicron) keluar, karena belum tertanganinya Covid-19 di Benua Afrika," ucap Lutfi.

Namun Lutfi tak memungkiri, kejadian yang terjadi selama pandemi Covid-19 membuat dunia belajar untuk tak bergerak sendiri-sendiri ketika pandemi kembali menyerang di masa depan.

Begitu pula ketika mengatasi perubahan iklim yang memang membutuhkan komitmen semua negara. Sebab ancaman krisis iklim turut mempengaruhi seluruh negara.

"Ini mengajarkan kepada kita penyelesaian pandemi harus bekerja bersama-sama. Kita sudah menjadi bukti bahwa tidak ada yang selamat sampai semua selamat. Ini adalah permasalahan serius. Ini sudah menjadi sejarah dan kita tidak boleh ulangi lagi," tandas Lutfi.

Baca juga: Kemendag Minta Pedagang Minyak Goreng Laporkan Distributor Nakal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com