Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pastikan Tak Ada Persaingan antara Kemeninves, Kemendag, dan Kemenperin

Kompas.com - 08/02/2022, 20:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan tidak ada persaingan antara Kementerian Investasi (Kemeninves), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Bahlil Lahadalia mengatakan tidak ada kompetisi antara dirinya dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Bahlil justru mengungkapkan bahwa ia justru bersahabat dengan kedua menteri tersebut, yakni Muhammad Lutfi dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Persahabatan itu berawal dari organisasi dan juga partai politik yang digeluti oleh ketiganya.

Bahlil bilang, mengenal Mendag Lutfi semenjak pencalonan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Sedangkan ia mengenal Agus Gumiwang Kartasasmita saat berkompetisi dalam perebutan posisi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Partai Golongan Karya (Golkar).

Baca juga: BTN Siapkan KPR dengan Skema Pembayaran Suka-suka dan Sewa Beli

"Saya sama Pak Lutfi bersahabat semenjak di Hipmi. Kalau sama Pak Agus, saya sahabat juga. Pak Agus ini mantan Ketua Umum AMPI. Saya pernah menjadi calon Ketua Umum AMPI," katanya dalam ajang Inaugurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20/TIIWG, secara virtual, Selasa (8/2/2022).

"Bedanya saya sama Pak Agus dan Pak Lutfi, saya lolos sebagai Ketua Umum Hipmi sekalipun baru dari kampung. Nah, di Golkar saya enggak terpilih jadi Ketua Umum AMPI. Karena, bagaimana saya mau terpilih orang anak kampung baru datang lawannya anaknya Wakil Ketua Umum Golkar. Tapi persahabatan saya dengan Pak Agus itu jalan," lanjut dia.

Dalam kesempatan itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita juga menuturkan tidak ada kompetisi dalam bekerja antar kementerian. Sebab kata dia, ketiga kementerian tersebut saling terkait.

"Ini antara perindustrian, investasi, dan perdagangan satu mata rantai. Jadi tidak mungkin ada persaingan di antara sektor investasi, industri, dan sektor perdagangan karena satu sama lain saling mendukung," ucap dia.

Menurut Agus, bila investasi terganggu, maka akan berdampak terhadap perindustrian serta sektor perdagangan. Oleh karena itu, ia yakin lewat pertemanan yang erat antara ketiga menteri, berbagai persoalan bisa diselesaikan bersama.

Baca juga: Mendag Sebut Agenda WTO Sempat Terganggu gara-gara Ada Menteri Asal Afrika Belum Divaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com