Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Ada Kabar Baik dari Omicron, tapi Tak Boleh Takabur

Kompas.com - 09/02/2022, 14:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kabar baik mengenai Covid-19 varian Omicron. Meski penyebarannya lebih cepat dari varian Delta, gejala varian Omicron lebih rendah dari Delta.

Hal ini membuat tingkat okupansi tempat tidur rumah sakit (BOR) dan tingkat kematian lebih rendah dibanding varian Delta. Namun, dia mengingatkan, bukan berarti boleh sombong dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Ada peningkatan kasus infeksi Omicron, kabar baiknya negara lain menunjukkan meskipun transmisi lebih cepat, dari sisi tingkat okupansi RS dan kematian lebih rendah. Tapi, tidak boleh takabur," ucap Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Kasus Omicron Melonjak, Banyak Tamu Hotel Batalkan Pemesanan Kamar

Wanita yang karib disapa Ani ini menuturkan, varian Omicron di Tanah Air masih berpotensi meninggi. Pemerintah memprediksi, puncak varian Omicron terjadi di akhir Februari, dan tingkat kasusnya 2-3 kali lebih tinggi dibanding varian Delta.

Beruntungnya, tingkat akselerasi vaksin sudah meninggi. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan, pemerintah akan terus mengakselerasi capaian vaksinasi, utamanya vaksinasi dosis ketiga (booster) yang sudah dimulai pada 12 Januari 2022.

"Itulah mengapa bagi Indonesia ada dua hal penting, yaitu akselerasi vaksinasi terutama booster, sembari melanjutkan implementasi disiplin protokol kesehatan," ujar Ani.

Baca juga: Bentengi Daerah Luar Jawa-Bali dari Penyebaran Omicron, Ini Langkah Pemerintah

Lebih lanjut dia menjelaskan, pemerintah masih fokus terhadap penanganan pandemi, utamanya varian Omicron di tahun 2022. Di tahun ini, pihaknya sudah menganggarkan program PEN senilai Rp 455,62 triliun.

Program ini dikerucutkan menjadi 3 klaster dari sebelumnya 5 klaster, yakni penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan pemulihan ekonomi.

"Jadi kami masih berurusan dengan Covid-19 dan Omicron saat ini ada di pikiran kami. Dunia tidak terkecuali Indonesia juga menjadi saksi meningkatnya kasus Omicron," tandas Sri Mulyani.

Baca juga: Omicron Meningkat, Luhut: Terus Terang Kami Tidak Ingin Kita Ketakutan dan Ekonomi Terganggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com