Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Menguat, Aksi "Net Buy" Asing Mencapai Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 09/02/2022, 15:45 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/2/2022). Sepanjang hari ini, IHSG tak sekalipun menyentuh zona merah.

IHSG ditutup naik 45,08 poin (0,66 persen) pada 6.6.834,6. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,4 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 271 saham yang hijau, 265 saham merah, dan 148 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 13,6 triliun dengan volume 32,05 miliar saham.

Baca juga: Awal Perdagangan, Rupiah dan IHSG Melaju di Zona Hijau

Sementara itu, net buy asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 398,7 miliar. BBCA selama sesi II perdagangan menguat 2,9 persen di level Rp 7.950 per saham. BBCA mecatatkan total transaksi Rp 860,3 miliar dengan volume 108,9 juta saham.

Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi sebesar Rp 235,3 miliar. Saham BBRI naik 0,23 persen di level Rp 4.450 per saham. Adapun volume perdagangan BBRI mencapai 149 juta saham dengan total transaksi Rp 663,5 miliar.

Bank Negara Indonesia (BBNI) juga mencatatkan net buy asing tertinggi setelah BBCA dan BBRI, senilai Rp 170 miliar. BBNI bertambah 1 persen di level Rp 7.575 per saham. Adapun volume perdagangan BBNI sebesar 55,1 juta saham dengan total transaksi Rp 415,8 miliar.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Menguat Tembus 6.828, Saham-saham Bank Besar Diburu Asing

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh, saham Indika Energy (INDY) yang meroket 3,4 persen di level Rp 2.090 per saham. Kemudian, United Tractors (UNTR) menguat 2,25 persen di level Rp 22.675 per saham. Selanjutanya Bank Tabungan Negara (BBTN) juga naik 1,4 persen di level Rp 1.775 per saham.

Saham yang menahan indeks hari ini antara lain, Matahari Putra Prima (MPPA) yang ambles 6,8 persen di level Rp 328 per saham. Kemudian, Adaro Minerals Indonesia (ADMR) juga merosot 5,2 persen di level Rp 1.165 per saham. Selanjutnya, saham Harum Energy (HRUM) juga terperosok 2,3 persen di level Rp 10.225 per saham.

Bursa Asia hijau, dengan kenaikan Strait Times 0,38 persen, Shanghai Komposit 0,79 persen, Nikkei 1,08 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,06 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini menguat.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.358 per dollar AS atau naik 41 poin (0,28 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.366 per dollar AS pada Rabu (9/2/2022), atau menguat dibandingkan sebelumnya Rp 14.385 per dollar AS.

Baca juga: Soal Harga Saham Bank Digital, Lo Kheng Hong: Sangat Mengerikan, Saya Engak Berani Sentuh...

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com