Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi DAN+DAN Bertahan Hampir Satu Dekade di Industri Kecantikan

Kompas.com - 09/02/2022, 16:25 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kecantikan dan kesehatan Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu.

Riset Statista.com mengestimasi industri kecantikan dan perawatan pribadi setiap tahunnya akan bertumbuh sekitar 5,34 persen (CAGR 2022-2026).

Di tengah ketatnya persaingan industri ini, DAN+DAN, brand retail yang bergerak di bidang kesehatan dan kecantikan, terus tumbuh di usianya yang hampir menginjak satu dekade.

Dengan memfokuskan distribusi outlet di area Jabodetabek, kini DAN+DAN berhasil mengoperasikan lebih dari 220 gerai yang mencakup area Serang, Cilegon, Cikarang, dan bahkan Bandung.

Menjejaki prestasi tersebut, CEO DAN+DAN Vania Lo, berbagi tiga strategi kunci dalam mempertahankan eksistensi DAN+DAN di tengah geliat industri kecantikan.

Baca juga: Tren Industri Kecantikan Naik, UMKM yang Berbisnis Skincare Bermunculan

Strategi pertama

Strategi pertama adalah harmonisasi layanan dan brand positioning dengan target pasar yang tepat.

Vania menjelaskan, sejak pertama kali berdiri pada tahun 2013 silam, DAN+DAN konsisten untuk menyasar masyarakat di area perumahan. Hal tersebut berangkat dari situasi di mana produk kecantikan dan kesehatan terbilang kurang aksesibel, sehingga masyarakat harus pergi ke pusat perbelanjaan yang notabene memakan waktu perjalanan.

DAN+DAN pun melihat kondisi tersebut sebagai peluang untuk hadir lebih dekat di tengah masyarakat sebagai ‘teman’ yang selalu hadir membantu memenuhi kebutuhan kecantikan dan kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Tren yang Patut Dilirik Industri Kecantikan di Era Beauty 4.0?

“Sebagai sebuah bisnis, kita tidak bisa memuaskan seluruh segmen pasar dan kalangan, karena tiap kelompok memiliki kebutuhan yang beragam sehingga membutuhkan strategi pendekatan yang berbeda pula. Untuk itu, mengerucutkan target pasar dapat membantu kita untuk menghadirkan produk dan layanan yang tepat sasaran serta efektif," ujar Vania dalam siaran persnya, Rabu (9/2/2022).

Menurut Vania, dengan mengidentifikasi target pasar, DAN+DAN dapat menyelaraskan rancangan strategi bisnis untuk membangun basis pelanggan yang loyal.

"Lokasi gerai yang ada di sekitar perumahan memperkuat konsep brand positioning kami sebagai ‘toko kosmetik tetangga’. Kami berusaha untuk menjalin hubungan yang erat dengan konsumen melalui personal selling, sehingga lambat laun kedekatan maupun kepercayaan konsumen akan semakin terbangun dan bisa membentuk loyalitas konsumen DAN+DAN yang kuat,” tutur Vania.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19. Industri Kosmetik Mampu Tumbuh Signifikan

 

Strategi kedua

Strategi yang kedua adalah tumbuh bersama konsumen melalui pendekatan yang edukatif dan memorable.

Vania percaya bahwa keberhasilan DAN+DAN juga berbanding lurus dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk kecantikan dan kesehatan.

Berangkat dari hal tersebut, DAN+DAN mengemban visi untuk dapat tumbuh bersama dengan konsumen melalui berbagai program dan upaya pendekatan konsumen yang edukatif, di antaranya adalah kelas make up yang diadakan secara reguler, DAN+DAN Goes to Office dan DAN+DAN Goes to Campus, hingga pembekalan keterampilan komunikasi serta pengetahuan akan tren kecantikan kepada seluruh staf DAN+DAN.

Lebih lanjut, Vania menyadari bahwa tidak semua orang mempunyai privilege terhadap dunia kecantikan dan kesehatan.

Melalui DAN+DAN, ia ingin mengedukasi masyarakat yang memiliki pengetahuan, pengalaman, serta akses yang terbatas atas industri kecantikan melalui layanan dan program yang dimiliki oleh DAN+DAN.

“Itulah mengapa gerai-gerai kami berlokasi di ruko. Kami memanfaatkan lantai pertama sebagai area penjualan dan lantai kedua difokuskan untuk para konsumen DAN+DAN yang hendak belajar seputar kecantikan. Di lantai dua inilah biasanya kami mengadakan kelas-kelas gratis yang bisa dihadiri oleh para pelanggan. Kami harap program edukatif ini bisa menciptakan ekosistem industri yang semakin matang,” tambah Vania.

 

Strategi ketiga

Lalu strategi yang ketiga adalah percaya bahwa masa sulit merupakan dorongan untuk terus berkreasi.

Vania menjelaskan, pasang surut bisnis DAN+DAN selama eksis dalam satu dekade terakhir tidak mematahkan semangat DAN+DAN untuk terus melaju.

Di masa sulit selama pandemi saat ini, DAN+DAN juga turut mengalami banyak tantangan dan keterbatasan yang berimbas pada bisnis.

“Kami sadar bahwa situasi pandemi telah sedikit banyak memengaruhi kebiasaan serta daya beli masyarakat yang dimotivasi oleh banyak faktor, salah satunya adalah masyarakat yang mulai melakukan efisiensi budget untuk pengeluaran harian mereka. Di sanalah layanan pembayaran nirkontak serta promo dari beberapa aplikasi pembayaran cashles seperti ShopeePay, membantu kami untuk bisa terus menggaet konsumen," kata dia.

"Kehadiran promo cashback maupun diskon yang dihadirkan oleh ShopeePay merupakan stimulus bagi konsumen yang tadinya enggan untuk berbelanja. Dampaknya, walaupun diterpa situasi sulit selama pandemi, kami optimis untuk membuka beberapa gerai baru di tahun 2022 ini,” sambung Vania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com