JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah berada dalam tren positif selama beberapa hari terakhir. Bahkan, IHSG telah berhasil menembus level tertinggi atau all time high.
Investor kawakan Lo Kheng Hong mengatakan, walaupun IHSG telah mencapai level tertingginya, masih ada sejumlah emiten kinerja bagus, dengan harga yang relatif murah atau undervalue.
"Meskipun indeks kita all time high, masih banyak saham perusahaan bagus yang diperdagangkan di harga murah," kata dia dalam diskusi virtual yang digelar BCA, dikutip Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Soal Harga Saham Bank Digital, Lo Kheng Hong: Sangat Mengerikan, Saya Enggak Berani Sentuh...
Lebih lanjut pria yang dijuluki Warren Buffett Indonesia itu mencontohkan, saat ini masih ada emiten perbankan dengan aset besar, namun nilai price to book value (PBV) masih berada di bawah 1 kali. Dengan kata lain, valuasi emiten tersebut berada di bawah harga wajar.
"Ada bank yang asetnya Rp 200 triliun sampai Rp 300 triliun, itu masih diperdagangkan di price to book 0,5 kali. Coba bayangkan, murah sekali," ujarnya.
Baca juga: 5 Tips Cuan Saham Ala Lo Kheng Hong, Bisa Diterapkan Tahun 2022
Selain itu, Ia bilang, saat ini masih terdapat emiten tambang dengan laba tinggi, imbas dari kenaikan harga komoditas selama setahun terakhir, akan tetapi price earning ratio (PER) masih relatif rendah.
"Batu bara itu labanya juga tinggi sekali, banyak sekali labanya, dan masih diperdagangkan di harga price earning ratio di bawah 5 kali," kata dia.
Baca juga: Tips Lo Kheng Hong: Di Pasar Saham, Mercy yang Dijual Seharga Avanza Sangat Banyak