Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Turun 0,16 Persen, Investor Asing Mencatatkan Beli Bersih Rp 1,7 Triliun

Kompas.com - 10/02/2022, 16:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/2/2022). Sejak pagi, IHSG bergerak di zona hijau. Namun jelang penutupan sesi II, IHSG berbalik melemah.

IHSG ditutup turun 10,9 poin (0,16 persen) pada 6.6.823,64. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,7 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 234 saham yang hijau, 294 saham merah, dan 153 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 15,4 triliun dengan volume 31,1 miliar saham.

Meskipun IHSG melemah, investor asing mencatatkan aksi beli yang cukup besar. Aksi beli bersih investor asing yang paling tinggi terjadi pada Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 560,7 miliar, Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar Rp 364 miliar, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 209 miliar.

Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga 3,50 Persen, Ini Alasannya

Sementara itu, net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Erajaya Swasembada (ERAA) sebesar Rp 71,6 miliar. ERAA selama sesi II perdagangan melemah 0,9 persen di level Rp 550 per saham. ERAA mecatatkan total transaksi Rp 127 miliar dengan volume 230,2 juta saham.

Bank Jago (ARTO) juga mencatatkan aksi jual bersih asing sebesar Rp 67,1 miliar. Saham ARTO ambles 6,5 persen di level Rp 15.100 per saham. Adapun volume perdagangan ARTO mencapai 59,7 juta saham dengan total transaksi Rp 933,9 miliar.

Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan net sell asing tertinggi setelah ERAA dan ARTO, senilai Rp 56,7 miliar. BBCA turun 2,5 persen di level Rp 7.750 per saham. Adapun volume perdagangan BBCA sebesar 93,3 juta saham dengan total transaksi Rp 728,6 miliar.

Saham yang menahan indeks hari ini antara lain Adaro Minerals Indonesia (ADMR) yang ambles 6,8 persen di level Rp 1.085 per saham, Matahari Putra Prima (MPPA) merosot 6,7 persen di level Rp 306 per saham, dan saham Bank Jago (ARTO) juga terperosok 6,5 persen di level Rp 15.100 per saham.

Baca juga: Kemenkeu Yakin Investor Masih Tertarik dengan Surat Utang Pemerintah

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh saham Barto Pacific (BRPT) yang meroket 8,7 persen di level Rp 1.060 per saham. Kemudian, Aneka Tambang (ANTM) menguat 5,6 persen di level Rp 1.880 per saham. Selanjutanya Bank Amar Indonesia (AMAR) juga naik 4,8 persen di level Rp 655 per saham.

Sementara itu, bursa Asia hijau, dengan kenaikan Strait Times 0,36 persen, Shanghai Komposit 0,17 persen, Nikkei 0,42 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,38 persen.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini menguat. Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.342 per dollar AS atau naik 16 poin (0,11 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.344 per dollar AS pada Kamis (10/2/2022), atau menguat dibandingkan sebelumnya Rp 14.366 per dollar AS.

Baca juga: Tiga Peran Penting Rumah Tangga Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com