Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Pertahankan Rating Utang RI Satu Tingkat di Atas Investment Grade, Prospek Stabil

Kompas.com - 11/02/2022, 11:15 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat, Moody's, kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating atau peringkat utang luar negeri RI pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan prospek stabil.

Keputusan itu diambil dengan melihat hasil asesmen ketahanan ekonomi Indonesia, serta efektivitas kebijakan moneter dan makroekonomi yang dinilai tetap terjaga.

Selain itu, kebijakan reformasi struktural yang ditempuh oleh pemerintah juga diyakini akan mendukung peningkatan investasi dan menopang perbaikan daya saing ekspor.

Baca juga: Moodys Naikkan Peringkat Lippo Karawaci, dari Stabil Jadi Positif

Di sisi lain, reformasi perpajakan melalui penerbitan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan rencana normalisasi kebijakan fiskal diperkirakan dapat mendukung terjaganya beban utang pemerintah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, afirmasi rating Indonesia pada peringkat Baa2 dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan positif dari Moody's sebagai salah satu lembaga pemeringkat utama dunia.

"Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga, sementara prospek ekonomi jangka menengah tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/2/2022).

Baca juga: S&P Pertahankan Rating Utang RI, Ini Respons Gubernur Bank Indonesia

Menurutnya, hal tersebut didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan bauran kebijakan antara BI, pemerintah, dan otoritas lainnya yang efektif.

Lebih lanjut Perry bilang, bank sentral akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Serta terus melakukan sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional," kata Perry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com