Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Aliran Modal Asing Rp 8,65 Triliun Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 12/02/2022, 20:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 5,57 triliun sepanjang 7-10 Januari 2022. Aliran dana asing itu masuk melalui pasar saham sebesar Rp 6,68 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,11 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 7-10 Februari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 5,57 triliun." ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: BI: Nilai Tukar Rupiah Terdepresiasi 0,73 Persen, Ini Penyebabnya

Maka berdasarkan data setelmen hingga 10 Februari 2022 (year to date/ytd), aliran modal asing yang masuk ke Indonesia total Rp 2,57 triliun di pasar SBN dan Rp 10,85 triliun di pasar saham.

Adapun seiring dengan masuknya dana asing pada perdagangan pekan ini, maka premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 92,80 bps per 10 Februari 2022 dari sebelumnya di level 91,10 bps per 4 Februari 2022.

Baca juga: BI: Pemulihan Ekonomi Akan Berlanjut, tapi Omicron Perlu Diwaspadai

Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun menjadi naik ke level 6,48 persen, begitu pula dengan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 2,029 persen.

Di sisi lain, pada Kamis (10/2/2022) nilai tukar rupiah di tutup di level Rp 14.340 per dollar AS, kemudian ketika dibuka pada perdagangan Jumat (11/2/2022), nilai tukar rupiah naik tipis menjadi berada di level Rp 14.340 per dollar AS.

Erwin menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta menyiapkan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas dia.

Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga 3,50 Persen, Ini Alasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com