Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Fenomena "Biar Bintang yang Bicara"...

Kompas.com - 13/02/2022, 08:08 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rating menjadi salah satu penilaian yang diberikan oleh pelanggan ketika memanfaatkan suatu layanan, baik itu jasa ataupun aplikasi. Hal ini biasanya dengan indikator bintang, dari satu hingga bintang lima.

Apabila rating di bawah rata-rata atau hanya bintang satu, bisa diartikan bahwa tingkat layanan yang diberikan oleh jasa ataupun aplikasi buruk. Pun sebaliknya, bila bintangnya 5, maka lazimnya pelayanan yang bersangkutan bagus.

Di aplikasi ride hailing hingga e-commerce, rating menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Di Gojek atau Grab, mitra driver diberi beban untuk menjaga ratingnya agar tetap bagus dan performanya tinggi. Sementara di e-commerce, mitra seller yang berjualan di platform online tersebut yang disarankan untuk menjaga nilai ratingnya.

Baca juga: Rating Driver Ojol Diberi Bintang 1, Apa Dampak dan Sanksinya?

Bintang di Ride Hailing

Belakangan ini ada kisah yang viral terkait mitra driver yang diberi rating jelek oleh pelanggan.

Di media sosial Twitter ramai memperbincangkan sebuah unggahan yang berisi informasi mengenai driver Gojek yang diberi bintang 1 oleh pelanggannya karena memanggil "Mba".

"2beer! Ada aja kelakuan anak muda yang hidup di metropolitan city ini, btw tanggalan kalian dong," tulis penggugah yang memiliki akun @tubirfess.

Kicauan itu juga dilengkapi dengan foto tangkapan layar "Rating dan masukan" pada aplikasi Gojek.

"Don't call me 'mbak'. You are in Jkt! Say it 'non' or 'kak'," tulis pengguna ojol yang memberi rating bintang satu pada Jumat (4/2/2022).

Seorang warganet merespons hal tersebut dengan menanyakan apakah ada dampak jika driver ojek online diberi rating bintang sedikit.

"Mbak serius nanya. Kalo dikasih bintang 1 sama costumer itu dampak ke drivernya gimana to?" tulis akun Twitter ini.

Tak otomatis kena Sanksi

VP Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda mengatakan, apabila mitra menerima rating rendah dengan alasan yang tidak jelas atau tidak sesuai, secara otomatis mitra dapat terbebas dari sanksi dan hal ini tidak akan memengaruhi penilaian performa mitra secara keseluruhan.

"Namun jika mitra masih mengalami ketidaknyamanan lebih lanjut, mereka dapat melaporkan hal tersebut dengan mendatangi kantor operasional terdekat atau melalui surel di driversupport@gojek.com," ujar Teuku saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/2/2022).

Teuku menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan mitra driver dalam bekerja.

Senada, Juru Bicara Grab Indonesia mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan sanksi lebih lanjut kepada mitra pengemudi yang menerima rating rendah tanpa alasan yang jelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com