PEMERINTAH berencana mengembangkan pelabuhan besar baru di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Rencana itu patut diapresiasi. Pemerintah memang harus selalu memiliki rencana, bukan? Apalagi mereka memiliki pasukan perencana atau planner untuk itu.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, pelabuhan itu akan didirikan di Tanjung Pinggir.
Dan, pengembangannya didesain sedemikian rupa sehingga Tanjung Pinggir kelak akan melebihi pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Dalam kalimat lain, pelabuhan Tanjung Pinggir akan menjadi hub.
Pernyataan Menko Luhut bahwa Pelabuhan Tanjung Pinggir akan melebihi Pelabuhan Tanjung Priok menarik untuk dikomentari.
Dalam catatan penulis, pernyataan senada pernah dibunyikan beberapa kali sebelumnya oleh yang bersangkutan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga acap menyatakan hal yang sama terkait Pelabuhan Tanjung Priok.
Tidak hanya berwacana, Menhub malah mewujudkannya, salah satunya, melalui pengembangan Pelabuhan Patimban.
Diberitakan oleh media, Budi Karya Sumadi menyebut pelabuhan yang berada di kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat itu dibangun dengan kapasitas lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Ini belum lagi ditambah dengan pernyataan seirama dari berbagai kalangan non-pemerintah.
Singkat cerita, mereka melihat something wrong dengan keberadaan Tanjung Priok selama ini.
Bagaimana sih sebenarnya kondisi riil di lapangan antara pelabuhan Tanjung Pinggir yang akan dibangun dengan Pelabuhan Tanjung Priok? Apakah keduanya layak dibandingkan?
Jujur, sebetulnya antara Tanjung Pinggir dan Tanjung Priok tidak dapat dibandingkan.
Bagaimana mau dibandingkan wong yang satu masih baru sebatas rencana di atas kertas, sementara yang lainnya sudah lama berdiri dan sudah eksis dalam percaturan bisnis pelabuhan internasional.