Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute

Pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), sebuah lembaga pengkajian kemaritiman independen. Acap menulis di media seputar isu pelabuhan, pelayaran, kepelautan, keamanan maritim dan sejenisnya.

Tanjung Pinggir dan Tanjung Priok, Layak Dibandingkan?

Kompas.com - 13/02/2022, 09:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan luasan seperti itu, berapa banyak throughput yang bisa dilayani? Tidak banyak, paling antara 2-3 juta TEU saja.

Bila ingin diperluas tentu harus direklamasi. Idealnya, sebuah hub dikembangkan dengan tidak melakukan reklamasi. Reklamasi itu mahal dan persiapannya juga lama.

Jika ingin tetap mengembangkan pelabuhan internasional besar di seputar Selat Malaka, ada baiknya pemerintah mencari lokasi lain di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Tidak perlu dipaksakan di pulau Batam.

Bila dimensi fisik yang dibutuhkan untuk pelabuhan hub sekitar 7-10 km panjang garis pantai, lokasi dengan karakteristik seperti ini bisa ditemukan di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Pemerintah tinggal memilih saja.

Ini kondisi kinerja antara Tanjung Priok dan Tanjung Pinggir sebagai pengingat kita semua.

Throughput (capaian bongkar-muat peti kemas) Pelabuhan Tanjung Priok merupakan yang tertinggi di Indonesia saat ini, lebih dari 7 juta twenty foot equivalent unit atau TEU setiap tahunnya.

Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan penataan ulang pelabuhan-pelabuhan utama di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia.

Penataan ulang dimaksud akan menyasar pergerakan peti kemas ekspor yang selama ini bisa langsung dikapalkan ke destinasi akhir – dikenal dengan istilah direct call – dari pelabuhan-pelabuhan seperti Makassar atau Tanjung Perak, misalnya.

Ke depannya, peti kemas ekspor itu akan dikumpulkan terlebih dahulu di Tanjung Priok baru kemudian dikirim ke tujuan akhirnya.

Karena Tanjung Pinggir belum lagi dibangun, mari kita lihat arus peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar sebagai proxy-nya. Saat ini, throughput pelabuhan ini lebih dari 500 ribu TEU.

Jika menjadi hub nantinya, dengan target throughput sekitar 18 juta TEU per tahun seperti yang sudah diucapkan oleh orang-orang penting, Tanjung Pinggir jelas akan menjadi buah bibir kalangan kemaritiman internasional.

Soalnya, lompatannya sangat dahsyat sekali bagi sebuah pelabuhan kecil. Sesuatu yang rasanya tidak mungkin.

Sebetulnya jika ingin membandingkan, sebaiknya Tanjung Pinggir itu disandingkan dengan pelabuhan lain di kawasan seperti Tanjung Pelepas dan Klang, keduanya di Malaysia.

Atau, dengan pelabuhan Singapura. Mereka itu merupakan pelabuhan hub internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com