Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Faktor Penyebab Harga Emas Naik Turun

Kompas.com - Diperbarui 07/07/2022, 14:34 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comEmas adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer dan cocok untuk pemula. Selain karena risikonya minim, investasi emas juga semakin mudah untuk dilakukan.

Saat ini, investasi emas bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi emas secara digital.

Di sisi lain, emas juga termasuk instrumen investasi yang likuid. Sehingga pencairan dana investasi emas bisa dilakukan sewaktu-waktu jika investor membutuhkan uang tunai.

Pergerakan harga emas pun sangat dinamis serta relatif tahan terhadap inflasi dan krisis. Secara umum, harga emas cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca juga: Apa Saja yang Mempengaruhi Skor Rating Toko Online di Shopee dan Tokopedia?

Pada tahun 2015, harga emas Antam di Indonesia berkisar antara Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram. Dalam dua tahun terakhir, harga emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Harga emas Antam hari ini, Kamis (7/7/2022) sudah mencapai Rp 969.000 per gram. Sedangkan harga emas Antam di PT Pegadaian (Persero) dibanderol Rp 1.004.000 per gram.

Artinya dalam kurun waktu lima tahun, harga emas sudah mengalami kenaikan sekitar 50 persen. Pada awal masa pandemi Covid-19 ketika instrumen saham turun drastis, harga emas sempat menyentuh Rp 1 juta per gram.

Kendati demikian, dalam kondisi tertentu harga emas juga mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan. Lantas, faktor apa saja yang menyebabkan harga emas naik turun (fluktuasi harga emas) ?

Baca juga: Cerita Pemilik Toko Online Diberi Bintang 1: Seperti Diberi Kotoran, Produk Favorit Jadi Tak Laku...

Penyebab harga emas naik turun

Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, setidaknya ada lima faktor yang menjadi penyebab harga emas naik turun. Berikut penjelasannya:

1. Ketidakpastiaan kondisi global

Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas.

Misalnya, ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998, harga emas bisa melonjak drastis. Pada saat krisis, instrumen investasi emas seringkali dianggap sebagai penyelamat.

Selain itu, situasi geopolitik seperti perang dagang Amerika Serikat dan China, juga turut memengaruhi harga emas. Ketika itu, investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.

Baca juga: Tanjung Pinggir dan Tanjung Priok, Layak Dibandingkan?

Sehingga tidak heran kalau harga emas naik. Karena memang peminat instrumen investasi emas sedang banyak-banyaknya.

Namun, saar situasi mulai adem, instrumen investasi safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Para investor kembali memburu berbagai aset berisiko, sehingga membuat harga emas turun.

Ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab harga emas naik turunPexels Beberapa faktor yang menjadi penyebab harga emas naik turun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com