Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Investasi Bos BCA: Sesuaikan dengan Karakteristik Anda!

Kompas.com - 14/02/2022, 07:04 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, membagikan tips untuk berinvestasi bagi para investor, khususnya investor pemula.

Jahja menekankan, sebelum mulai berinvestasi, investor harus terlebih dahulu mengetahui profil risiko, atau indikator untuk mengetahui tingkat toleransi individu terhadap risiko investasi.

Sebagai informasi, secara garis besar profil risiko investasi terdiri dari konservatif, moderat, dan agresif. Ketiga profil risiko itu dibagi berdasarkan kemampuan investor untuk menerima potensi kerugian.

Baca juga: Soal Saham Bank Digital, Lo Kheng Hong: Bajay Dijual Harga Mercy

"Yang penting sesuaikan dengan temperamen Anda, karakteristik Anda, apakah berani take losses, atau Anda pemain yang konservatif," ujar dia, dalam sebuah diskusi virtual, dikutip Senin (14/2/2022).

Bagi investor yang memiliki profil risiko konservatif, atau mereka yang menoleransi risiko minimal, Jahja menyarankan untuk menempatkan dananya di produk invetasi yang terjamin dan dipastikan aman oleh penerbitnya.

Sementara bagi investor moderat, atau mereka menerima risiko penurunan nilai investasi dalam jangka pendek, disarankan untuk mencampur produk investasinya dengan produk risiko tinggi dan produk risiko serta imbal hasil rendah.

"Jadi secara average, kalau kalah enggak terlalu banyak, kalau menang enggak terlalu banyak," ujar Jahja.

Setelah mengenali profil risiko, Jahja menyarankan kepada para investor untuk mengetahui kewajiban atau kebutuhannya.

Menurut dia, investor yang belum memiliki banyak kewajiban, seperti biaya hidup anak, kredit pemilikan rumah (KPR), hingga kredit kendaraan bermotor (KKB) memiliki kemampuan yang lebih besar untuk berinvestasi.

Lebih lanjut Jahja menjelaskan, di perbankan sendiri, saat ini sudah tersedia berbagai macam jenis produk investasi yang sifatnya konservatif seperti tabungan, deposito, hingga giro.

"Tapi ya bunganya rendah, jujur. Tetapi likuid. Anytime Anda mau tarik, namanya CASA, giro, tabungan 24 jam Anda bisa tarik," katanya.

Bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih besar dengan risiko lebih tinggi pula, dapat memilih produk-produk investasi yang tersedia di pasar modal, seperti obligasi dan saham.

Baca juga: Saham Meta Anjlok, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 417 Triliun dalam Sehari

Untuk obligasi, Jahja mengakui, produk investasi ini lebih aman ketimbang saham. Namun, keuntungan besar baru bisa didapat investor setelah obligasi tersebut jatuh tempo.

"In between, Anda perlu likuiditas, Anda harus jual, pada saat itu bergantung harga pasar, lagi tinggi, lagi rendah. Bunga naik, bunga turun. Ini mempengaruhi valuation dari obligasi anda," tuturnya.

Adapun untuk saham, jenis investasi ini dinilai keuntungan seutuhnya berasal dari capital gain. Sehingga risikonya lebih besar.

"(Investor) harus mengenal diri masing-masing," ucap dia.

Baca juga: Benarkah BCA Pernah Jadi Bank Milik Pemerintah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com