JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Senin (14/2/2022). IHSG Jumat (11/2/2022) ditutup negatif di level 6.815,6 atau turun 8 poin (0,12 persen).
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk lower high dan lower low yang mengindikasikan potensi pelemahan. Di awal pekan, investor akan mencermati beberapa data ekonomi, dan pergerakan kasus Covid-19.
“IHSG diprediksi melemah. Awal pekan ini, investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari dalam negeri seperti retail sales dan trade balance. Investor juga akan mencermati kasus Covid-19 yang diperkirakan mencapai puncaknya menjelang akhir bulan Februari,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Baca juga: IHSG Sepekan Sentuh Level 6.800, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 8.587 Triliun
Dennies memprediksi hari ini IHSG akan bergerak resistance pada level 6.856 sampai dengan 6.835, dan support di level 6.783 hingga 6.752.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Maximilianus menilai hari ini IHSG akan bergerak melemah seiring dengan respon negative pasar terkait inflasi di Amerika yang lebih dari ekspektasi konsensus.
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Bank Indonesia yang menyebut, perekonomian global masih menghadapi ketidakpastian di pasar keuangan yang meningkat seiring dengan percepatan kebijakan normalisasi negara maju, terutama Amerika Serikat dan Eropa.
Maximilianus menambahkan, penyebaran varian Omicron di Indonesia turut menarik perhatian besar pelaku pasar terkait prospek tren pemulihan ekonomi. Di sisi lain, penyebaran varian Omicron dan meningkatnya potensi geopolitik berpotensi mengakibatkan terbatasnya aliran modal asing.
“Terbatasnya aliran modal asing memberikan tekanan terhadap nilai tukar negara berkembang. termasuk Indonesia. Kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas dan ditradingkan pada level 6.773 – 6.874,” kata Maximilianus.
Baca juga: IHSG Terkoreksi Tipis, Saham TLKM, BMRI dan BBNI Masih Diburu Asing
Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas:
1. Artha Sekuritas
CTRA entry level 945 – 965, TP 990 – 1.010, stop loss 930
MNCN entry level 910 - 930, TP 8.980 – 1.000, stop loss 900
BBCA entry level 7.750 – 7.850, TP 8.000 – 8.100, stop loss 7.700
2. Pilarmas Investindo
ISAT last price 5.600, support 5.475, resistance 6.125
UNVR last price 3.900, support 3.840, resistance 3.960, TP 3.300 - 3.600, Exit 4.150 - 4.350
INCO last price 4.780, support 4.720, resistance 4.830, TP 4.550, Exit 4.900
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.