Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi 2022

Kompas.com - 14/02/2022, 10:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BADAN Pusat Stastistik (BPS) telah merilis pertumbuhan ekonomi tahun 2021. Patut kita syukuri pada triwulan IV 2021, ekonomi kita menunjukkan kinerja yang membaik. Ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2021 tumbuh sebesar 5,02 persen (year on year).

Sedangkan secara kumulatif perekonomian Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen. Pencapaian ini meskipun masih dibawa harapan kita di level 4 persen, namun posisinya cukup baik sebagai modal kita meraih target pertumbuhan ekonomi minimal 5,2 persen pada tahun ini.

Naiknya harga komoditas dunia apalagi menjadi produk andalan Indonesia seperti kelapa sawit, batubara dan minyak bumi menjadi berkah ekonomi kita tahun lalu. Akibat kenaikan itu kinerja ekspor kita terdongkrak sangat baik, dan terus mempertahankan kinerja neraca perdagangan pada zona surplus.

Baca juga: BPS Akui Diskon Pajak Pembelian Mobil Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

 

Kinerja ekspor kita melesat tumbuh 29,83 persen (year on year), dan memperbesar porsinya dalam struktur PDB kita menjadi 23,70 persen. Kenaikan harga minyak sawit sebesar 42,41 persen (year on year), batubara 168,01 persen (year on year), dan nikel 23,9 persen memberi kontribusi besar pendapatan negara kita.

Setelah dua belas tahun kita secara beruntun mengalami shortfall pajak, booming komoditas ini memberi sumbangan penerimaan pajak kita melampaui target.

Kita juga patut bersyukur, konsumsi rumah tangga terus menunjukkan kinerja yang membaik. Konsumsi rumah tangga yang menopang 52,91 persen PDB mencatatkan kinerja pertumbuhan 3,55 persen (year on year).

Membaiknya tingkat konsumsi rumah tangga tentu tidak bisa kita pungkiri buah dari berbagai program pemerintah dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional. Gencarnya program vaksinasi dan membaiknya sistem layanan kesehatan, khususnya bagi pasien Covid-19 mendongkrak pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. BPS mencatatkan sektor ini tumbuh 10,46 persen.

Dari awal kita sudah memprediksi keberhasilan vaksinasi akan menjadi game changers dalam pemulihan kehidupan masyarakat, khususnya sektor ekonomi. Kerja keras pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi ke seluruh Indonesia patut kita apresiasi.

Lebih dari 187 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga hari ini. Jumlah tersebut mencapai 89,92 persen dari total sasaran vaksinasi nasional. Sedangkan untuk dosis tahap kedua, sebanyak 132 juta warga Indonesia telah menerima vaksinasi dosis lengkap atau setara dengan 63,70 persen dari total sasaran vaksinasi nasional.

Kita juga mengapresiasi program diskon pajak kendaraan bermotor yang digulirkan pemerintah. Program ini membuahkan hasil, dan mendorong kelas menengah atas untuk belanja lebih banyak. Produksi mobil tumbuh hingga 62,56 persen, dan motor 34,41 persen.

Diskon pajak mengerek peningkatan penjualan mobil dan sepada motor di sepanjang tahun 2021. Penjualan mobil dan motor meningkat masing masing 66,64 persen dan 38,16 persen. Program sukses ini dilanjutkan kembali tahun 2022 ini oleh pemerintah.

Kita berharap pemerintah terus mendorong tingkat konsumsi, terutama rumah tangga menegah atas untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Bibit sawit unggul PTPN V di Riau, Sabtu (22/1/2022).Dok. PTPN V Bibit sawit unggul PTPN V di Riau, Sabtu (22/1/2022).
Kewaspadaan

Raihan positif yang kita dapatkan tahun 2021 hendaknya terus kita jaga. Walau begitu tantangan pada tahun ini tidak mudah. Bank Dunia dan IMF memprediksikan pertumbuhan ekonomi global perkirakan lebih rendah dari tahun 2021.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini ke level 4,9 persen, sementara Bank Dunia memperkirakan angkanya di level 4,1 persen. Proyeksi ini lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 oleh Bank Dunia. Bank Dunia memperkiraan 5,9 persen, sementara IMF pada kisaran 5,5 persen.

Situasi itu berpotensi akan mengoreksi kinerja ekspor kita pada tahun ini, terlebih lagi beberapa mitra dagang strategis kita pada tahun lalu menunjukkan kinerja ekonomi yang menurun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com