Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Nelayan Desa Sapa Barat, Elnusa Petrofin Bagikan Alat GPS

Kompas.com - 14/02/2022, 11:09 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Elnusa Petrofin menyerahkan dua unit alat navigasi berbasis satelit, global positioning system (GPS), kepada Kelompok Nelayan di Desa Sapa Barat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Head Corporate Communication Putiarsa Bagus Wibowo mengatakan, bantuan alat GPS diberikan kepada para nelayan agar mereka mengetahui titik koordinat, rute perjalanan, dan posisi saat berlayar.

“Adanya alat ini dapat membantu menghemat bahan bakar minyak (BBM) kapal yang digunakan (nelayan) karena langsung menuju ke titik lokasi (tangkapan ikan),” kata Putiarsa saat menyerahkan bantuan alat GPS di Pantai Desa Sapa Barat, akhir Januari 2022.

Selain itu, lanjut dia, GPS juga dapat mendukung keselamatan pelayaran. Sebab, para nelayan bisa saling berkoordinasi terkait informasi cuaca laut terkini.

Baca juga: Lewat “Petrofin Peduli”, Elnusa Petrofin Gelar 640 CSR Sepanjang Tahun 2021

Sebagai informasi, pemberian bantuan GPS kepada nelayan Desa Sapa Barat merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Elnusa Petrofin.

Putriarsa menyampaikan, melalui CSR tersebut pihak Elnusa Petrofin ingin mewujudkan salah satu poin sustainable development goals (SDG) yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Poin yang dimaksud adalah decent work and economic growth atau pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun pemberian GPS bagi nelayan merupakan hasil social mapping yang dilakukan perusahaan di wilayah Ring 1 Unit Operasi Depot LPG Amurang pada akhir 2021.

Baca juga: Dukung Pencegahan Stunting, Elnusa Petrofin Bagikan Ribuan Paket Gizi

Putiarsa berharap, program CSR Elnusa Petrofin dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya 30 orang warga yang tergabung dalam kelompok nelayan Desa Sapa Barat.

Untuk diketahui, sebelum mendapatkan bantuan GPS, para nelayan di Desa Sapa Barat kerap mengeluh soal sulitnya menentukan titik kumpul ikan di laut.

Mereka mengaku sering merugi salah menentukan titik kumpul ikan. Tidak hanya rugi modal BBM untuk kapal, tetapi juga waktu.

Ketika salah menentukan titik kumpul ikan, nelayan terpaksa pulang dengan hasil tangkapan yang tidak maksimal.

Baca juga: Hilang 4 Hari, Nelayan KM Luragung Ditemukan Tewas Mengapung

Karenanya, perwakilan nelayan Desa Sapa Barat, Buang, mengucapkan terima kasih atas bantuan GPS dari Elnusa Petrofin.

“Bantuan GPS ini merupakan jawaban dari apa yang kami keluhkan. Kami sangat terbantu atas bantuan ini karena kegiatan melaut kami akan lebih terbantu,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Buang berharap, hasil tangkapan ikan para nelayan Desa Sapa Barat dapat melimpah setelah memanfaatkan GPS dari Elnusa Petrofin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com