Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Indonesia Keluar dari OPEC?

Kompas.com - 15/02/2022, 06:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - OPEC adalah singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries, atau Organisasi Negara-negara Pengekskor Minyak. OPEC berdiri di Irak pada 14 September 1961.

Pendirian organisasi OPEC adalah atas dasar kesamaan memiliki sumber daya alam berupa minyak bumi. Oleh karenanya, OPEC berisikan negara-negara pengekspor minyak bumi.

Anggota OPEC memiliki kesamaan tujuan yaitu menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di pasar internasional secara kolektif.

Indonesia bergabung menjadi anggota OPEC sejak 1962 di mana saat itu Indonesia memiliki surplus minyak yang cukup besar.

Baca juga: OPEC: Sejarah Pendirian, Tujuan, dan Syarat Keanggotaan

Dilansir dari buku 2020 Indonesia dalam Bencana Krisis Minyak Nasional oleh Pria Indirasardjana, pada 1965 produksi minyak Indonesia mencapai 486.000 barel per hari sedangkan konsumsinya hanya 25 persen.

Dari selisih yang sangat besar tersebut, pada masa itu Indonesia menjadi negara pengekspor minyak di pasar internasional. Bahkan angka produksi minyak terus naik dan mencapai puncaknya pada 1977 sekitar 1,6 juta barel per hari.

Saat itu hanya sebagian kecil negara yang mengekspor minyak ke negara lain. Oleh karenanya, Indonesia menjadi anggota awal yang bergabung dengan OPEC lebih dulu dari negara produsen minyak lainnya.

Negara seperti Uni Emirat Arab baru bergabung dengan OPEC tahun 1973, diikuti dengan Aljazair ada 1969, Nigeria 1971, dan Ekuador 1973.

Baca juga: Mengenal Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO dan Tujuan Berdirinya

Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Timur yang menjadi anggota OPEC. Lantas, alasan mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC adalah?

Alasan Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC

Hingga saat ini Indonesia sudah dua kali membekukan keanggotaannya dari organisasi pengekspor minyak ini, yaitu pada tahun 2008 dan 2016. Mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC sampai dua kali?

  1. Mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC tahun 2008?

OPEC adalah organisasi negara pengekspor minyak dunia. Organisasi OPEC didirikan atas dasar kesamaan kepentingan dalan menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di pasar internasional. mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC sampai dua kali?opec.org OPEC adalah organisasi negara pengekspor minyak dunia. Organisasi OPEC didirikan atas dasar kesamaan kepentingan dalan menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di pasar internasional. mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC sampai dua kali?

Setelah mencapai puncak kejayaan pengekspor minyak, Indonesia akhirnya tidak lagi menjadi negara pengekspor minyak. Pada 2008 Indonesia memutuskan untuk dengan sukarela keluar dari keanggotaan OPEC.

Saat pemerintahan Presiden Soeharto, minyak menjadi sumber energi utama yang digunakan masyarakat Indonesia. Selain itu, minyak juga menjadi sumber dana bagi program ekonomi dan politik.

Pemanfaatan minyak bumi yang besar-besaran tersebut lambat laun mengurangi produksi minyak Indonesia. Ditambah kegiatan eksplorasi sumber minyak baru menjadi jarang dilakukan.

Di sisi lain kebutuhan konsumsi dalam negeri akan minyak terus meningkat sehingga membuat produksi minyak tidak ada yang surplus untuk diekspor.

Baca juga: Sejarah Lima Negara Pendiri ASEAN

Dilansir dari Kompas.com, turunnya produksi minyak dapat dilihat sejak 1996 di mana produksi minyak Indonesia masih sekitar 548 juta barel. Kemudian di tahun berikutnya, produksi minyak menjadi turun di kisaran 543 juta barel.

Sejak saat itu produksi minyak tiap tahun mengalami penurunan. Hingga puncaknya pada tahun 2005 menjadi hanya 387 juta barel dan pada 2007 produksi minyak ini selalu berada di bawah 1 juta barel per hari.

Itulah alasan mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC. Sebagaimana organisasi OPEC didirikan atas dasar sesama negara pengekspor minyak, sedangkan Indonesia saat itu telah menjadi pengimpor minyak.

Tahun 2008 merupakan pembekuan pertama keanggotaan Indonesia di OPEC yang efektif berlaku tahun 2009.

Baca juga: Apa Faktor Pendorong Kerjasama Antar Negara ASEAN?

2. Mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC tahun 2016?

Kemudian Indonesia memutuskan untuk kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016 karena membutuhkan informasi naik-turunnya harga dan kondisi stok di setiap negara anggota OPEC.

Namun pada akhir 2016, pemerintah memutuskan untuk membekukan kembali keanggotaannya di OPEC. Hal ini dikarenakan pemerintah ingin memperbaiki struktur APBN.

Namun, banyak yang menduga alasan mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC adalah karena tidak mau membayar iuran tahunan sebesar 2 juta dollar AS.

Dikutip dari Kompas.com, keputusan ini diambil dalam Sidang ke-171 OPEC di Wina, Austria tanggal 30 November 2016.

Baca juga: Negara yang Terletak Paling Utara di ASEAN yaitu Myanmar

OPEC pada sidang tersebut meminta Indonesia untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari di luar kondensat.

Sidang juga meminta Indonesia untuk memotong sekitar lima persen dari total produksi minyaknya, yaitu sebesar 37.000 barel minyak per hari.

Demikian alasan mengapa Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC. O

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com