JAKARTA, KOMPAS.com – Bakrie Group melakukan panen raya perdana padi gogo di lahan seluas 84 hektar yang dikelola dengan manajemen modern oleh PT Huma Indah Mekar di bawah naungan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk pada 12 Februari 2022 di kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Adhika Andrayudha Bakrie mengatakan, gagasan ini sebagai upaya perseroan dalam menghadirkan inovasi perkebunan Padi Gogo di Indonesia dengan cara mengkonversikan lahan kering seluas 84 hektar yang dikelola dengan menggunakan manajemen modern.
Baca juga: Cara Penanaman hingga Proses Pascapanen Padi Gogo, Varietas Unggulan LIPI
“Inovasi demi inovasi terus kami lakukan, salah satunya dalam sektor ketahanan pangan dan gizi. Bakrie Group ingin berkontribusi secara langsung dengan menyediakan lahan pertanian yang bisa dibilang berbeda dengan lahan pertanian atau sawah pada umumnya untuk ditanami varietas Padi Gogo,” jelas Adhika Andrayudha dalam siaran pers, Senin (14/2/2022).
Andhika mengatakan, padi Gogo dipilih sebagai salah satu tanaman untuk mewujudkan program konsumsi pangan karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.
Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Bone Tingkatkan Produksi Padi dengan IP 400
Budidaya padi ini juga menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah. Panen perdana yang merupakan proyek penelitian padi gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton hektar dengan lahan seluas 84 hektar.
Bakrie Group berinovasi untuk memanfaatkan potensi lahan kering yang bisa dikonversi untuk digunakan menanam Padi Gogo. Padi Gogo sendiri umumnya dibudidayakan dalam skala kecil oleh petani di tegalan/ladang dan umumnya varietas lokal dengan produktivitas terbatas dan kerentanan yang tinggi.
Namun saat ini, dengan dukungan adanya varietas unggul baru (VUB) Padi Gogo yang memiliki umur genjah (110 – 120 HST), tekstur nasi pulen, karakteristik tahan cekaman lingkungan, tahan serangan hama penyakit dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi dan adaptif di berbagai kondisi lahan sudah dihasilkan Balitbangtan, LIPI dan Perguruan Tinggi (IPB, Bogor dan UNSOED, Purwokerto).
Hasil penelitian, rata-rata produktivitas Padi Gogo varietas unggul baru hasil pemuliaan tanaman adalah 5,28 ton/ha (GKP), atau setara dengan 4,40 ton/ha (GKG), atau setara dengan 2,82 ton/ha (Beras). Produktivitas Padi Gogo tersebut hampir mengimbangi rata-rata produktivitas padi sawah secara nasional (BPS 2020) adalah 6,15 ton/ha (GKP), atau setara dengan 5,13 ton/ha (GKG), atau setara dengan 3,28 ton/ha (Beras).
“Kami berharap dapat terus berinovasi dalam mengembangkan Padi Gogo untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional lewat penanaman Padi Gogo di lahan 84 hektar yang tentunya akan terus bertambah hingga 184 hektar di tahun ini (2022),” tegas Adhika.
Dalam panen perdana ini Bakrie Group dan Bakrie Sumatera Plantation juga mengadakan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan mendistribusikan 2.022 karung beras premium seberat 5 kg untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lahan pertanian.
“Kami berharap, dapat terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sehingga kami tidak pernah berhenti berinovasi untuk ikut serta mencapai swasembada pangan. Perkebunan Padi Gogo ini turut akan menjadi Perkebunan Modern dan unit bisnis baru dari Kelompok Usaha Bakrie (KUB) di bawah Bakrie Sumatera Plantation,” tutup Adhika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.