Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komposisi Dana Murah BRI Tembus 63,3 Persen, Biaya Dananya Turun Jadi 2,05 Persen

Kompas.com - 15/02/2022, 19:32 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mencatat, komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) perseroan tumbuh signifikan sepanjang tahun lalu.

Dengan capaian tersebut, operasional bisnis bank dengan kode emiten BBRI itu semakin efisien, tercermin dari penurunan biaya dana atau cost of fund (CoF).

Tercatat CASA BRI meningkat 11,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 642,2 triliun pada 2020 menjadi Rp 714 triliun pada 2021. Realisasi tersebut mendongkrak rasio CASA BRI, dari 59,66 persen pada 2020 menjadi 63,08 persen pada tahun 2021.

Baca juga: Syarat dan Cara Buka Rekening BRI Online Antiribet

Adapun total DPK di bank terbesar di Indonesia ini menembus Rp 1.138,7 triliun, di mana tabungan mendominasi sebesar Rp 497,68 triliun, giro tercatat sebesar Rp 220,59 triliun, dan deposito sebesar Rp 420,48 triliun.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, DPK yang tumbuh ini merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI.

Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, tentu menjadi modal yang kuat bagi perseroan untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.

“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).

"Tentu saja ini adalah hasil kerja keras Insan BRILian dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah, sehingga kami mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BRI," tambahnya.

Postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat CoF BRI secara bank only bertengger di level 2,05 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen.

Baca juga: 10 Saham Paling Cuan Dalam Sepekan, Ada Perusahaaan Hary Tanoe hingga BRI

Handayani menyebutkan, capaian CoF tersebut merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.

“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran AgenBRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” tutur Handayani.

Pertumbuhan dana pihak ketiga disisi liabilities tersebut turut mendorong total aset BRI Group per Desember 2021 yang mencapai Rp 1.678,09 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar RP 1.610,06 triliun.

"Tidak hanya itu, efisiensi ini turut mendongkrak profitabilitas BRI di mana perseroan secara bank only membukukan laba bersih Rp 32,21 triliun atau melesat 75,53 persen dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya," ucap Handayani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com