Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Faktor Ekonomi Menjadi Penghambat Mobilitas Sosial?

Kompas.com - Diperbarui 21/08/2022, 20:54 WIB
Nur Jamal Shaid,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMobilitas sosial adalah perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Dalam masyarakat modern, mobilitas sosial biasanya diukur dengan perubahan karir dan generasi dalam tingkat sosial ekonomi pekerjaan. Lalu, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kenali dulu apa pengertian mobilitas sosial, faktor pendorong serta faktor penghambatnya.

Pengertian mobilitas sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas sosial adalah perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial lain.

Sementara dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati, mobiltas sosial adalah ketika seseorang mengalami perubahan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Baca juga: Erick Thohir Kritik Kualitas Karpet Bandara Soekarno-Hatta Jelek, Manajemen: Kami Tindaklanjuti

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), mobilitas sosial adalah pergerakan individu, keluarga, atau kelompok melalui sistem hierarki sosial atau stratifikasi. Mobilitas sosial dapat terjadi melalui perubahan yang lebih lambat dan halus.

Sementara itu menurut Anthony Giddens, mobilitas sosial adalah menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.

Dengan demikian, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya.

Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi merupakan faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial.

Baca juga: BI: Digitalisasi Akan Mentransformasi Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Keadaan ekonomi yang baik tentu memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial.

Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya.

Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya (kemiskinan).

Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer. Keadaan ekonomi yang buruk dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial.

Baca juga: Komposisi Dana Murah BRI Tembus 63,3 Persen, Biaya Dananya Turun Jadi 2,05 Persen

Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial di masyarakatPIXABAY Alasan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial di masyarakat

Dengan kata lain, kemiskinan akan berdampak pada rendahnya pendidikan yang ditempuh seseorang. Padahal, semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, peluang terjadinya mobilitas sosial ke atas akan semakin terbuka.

Faktor ekonomi yang rendah juga akan membuat seseorang kesulitan untuk mengakses pelatihan kerja atau mendapatkan modal usaha. Sehingga keadaan ekonomi ini akan menghambat kemudahan mobilitas sosial seseorang.

Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial

Dalam buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (2004) karya Bagong Suyanto, faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com