Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Indeks Pertanaman Petani Bengkulu Utara Naik Berkat RJIT Kementan

Kompas.com - 15/02/2022, 20:53 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan, indeks pertanaman (IP) Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sido Makmur di Desa Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu mengalami peningkatan.

Hal tersebut terjadi berkat realisasi program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementan yang diterima P3A Sido Makmur.

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Rahmanto mengatakan, RJIT yang direalisasikan dengan panjang saluran 113 meter dapat meningkatkan IP pada lahan seluas 55 hektar (ha).

"Program RJIT Kementan mampu meningkatkan luas area tanam dan partisipasi P3A, gabungan P3A, kelompok tani (poktan), serta gabungan poktan dalam mengelola jaringan irigasi," kata Rahmanto, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Lewat JUT dan RJIT, Kementan Ingin Memaksimalkan Produktivitas Pertanian

Salah satu contoh yang bisa dilihat, kata dia, adalah Poktan Gema Rahayu di Desa Suwakan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berkat RJIT, poktan ini berhasil meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

“Produktivitas (Poktan Gema Rahayu) dari rata rata 6,5 gabah kering panen (GKP) menjadi 7,5 GKP per hektar,” katanya.

Tak hanya itu, kata Rahmanto, program RJIT juga dapat meningkatkan kesempatan kerja dan membuka lahan sawah baru seluas 10 ha.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, air harus selalu ada dalam pertanian. Karenanya, manajemen air penting untuk diperhatikan.

Baca juga: Anggota DPR Apresiasi Kementan yang Dorong Pekarangan Pangan Lestari

Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air,” ujar Mentan SYL.

Adapun Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air dalam kegiatan pertanian perlu ditata dengan baik.

“Misalnya, (diatur) di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen,” paparnya.

Lebih lanjut, Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai hilir.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tabanan, Kementan Gulirkan Program Irigasi

Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi dapat memengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi. Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang.

"Kami berharap program RJIT dari Kementan mampu meningkatkan infrastruktur jaringan agar fungsi layanan irigasi dan produktivitas lahan juga ikut meningkat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com