Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketemu Erick Thohir, Pembuat Miniatur Pesawat Garuda Indonesia Dapat Rp 50 Juta

Kompas.com - 15/02/2022, 21:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu langsung Gus Humaidi atau Khomaidi, pria yang sempat viral karena membuat miniatur pesawat Garuda Indonesia yang berhasil diterbangkan di langit Madura.

Humaidi yang merupakan seorang santri asal Sampang, Madura itu pun diundang ke Jakarta oleh mantan bos Inter Milan itu untuk menerbangkan langsung miniatur pesawat tersebut di lapangan khusus aeromodelling yang ada di kawasan Bandara Halim Perdana Kusuma.

Baca juga: Erick Thohir Kritik Kualitas Karpet Bandara Soekarno-Hatta Jelek, Pengelola: Kami Tindaklanjuti

Erick Thohir pun mengapresiasi hasil kreativitas Gus Humaidi yang tidak pernah menyerah dalam usahanya untuk membuat miniatur pesawat terbang yang dilabeli 'Garuda Indonesia' itu.

"Gus Humaidi ini luar biasa, demi wujudkan kreativitasnya, ia tak peduli saat diragukan orang. Meski perlu waktu lama, ia terus mencoba hingga berhasil, dan kini banyak orang, termasuk saya sangat mengapresiasinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2/2022).

Pada kesempatan itu, Gus Humaidi juga menerima bantuan sebesar Rp 50 juta sebagai bagian dari dukungan dana CSR BRI yang dapat digunakan untuk modal usaha bagi santri asal Madura itu.

Selain itu, Gus Humaidi mendapatkan dukungan promosi dari Garuda Indonesia berupa kesiapan kanal GarudaShop untuk menjual miniatur pesawat buatannya.Dia juga berkesempatan naik pesawat Garuda Indonesia.

Baca juga: Garuda Indonesia Kembalikan 2 Pesawat Boeing 777-300 ER ke Lessor

Menurut Erick Thohir, Gus Humaidi merupakan gambaran bahwa orang Indonesia sejatinya sangat mendukung maskapai Garuda Indonesia sebagai national flag carrier. Hal inilah yang melatarbelakangi dirinya untuk mengajak Khomaidi merasakan naik pesawat Garuda Indonesia.

"Kami mengajak Gus HHumaidi untuk merasakan pesawat Garuda Indonesia. Ini adalah apresiasi dari kami, dan ini juga menggambarkan bahwa Garuda Indonesia sedang melakukan recover dari situasi saat ini,” kata dia.

Ia menambahkan, BUMN terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif di Indonesia. Salah satunya dengan mendukung para kreator-kreator di Indonesia, seperti Humaidi, untuk semakin berkembang.

Erick mengatakan, dirinya bermimpi Indonesia menjadi negara yang ekonomi kreatifnya maju, dengan pop culture yang bisa menjadi andalan bagi perekonomian nasional. Seperti nilai tambah dari kreasi Humaidi yang bisa memperkaya elemen pop culture khas Indonesia.

"Kita harus berani bermimpi, tapi harus dikerjakan dalam keseharian. Saya berharap mimpinya Gus sudah jadi kenyataan, naik Garuda, melihat cockpit, bikin pesawat Garuda, Insya Allah usahanya semakin maju,” ucapnya.

Sementara itu, Gus Humaidi mengaku, mendapatkan inspirasi untuk membuat miniatur pesawat setelah belajar aeromodelling, yang ia tuangkan dalam bentuk miniatur pesawat Garuda Indonesia. Miniatur ini yang nantinya akan difasilitasi penjualannya dalam kanal GarudaShop.

"Ini suatu kebanggaan dan kehormatan buat saya, yang tidak akan terlupakan seumur hidup saya. Ke depan, kami akan produksi pesanan miniatur pesawat dan membuat komunitas aeromodelling di Madura,” ungkapnya.

Baca juga: Bos Garuda Pastikan Belum Ada Rencana Penyesuaian Jumlah Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com