Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pengusaha Ritel: Indomaret di Pringsewu Tidak Menimbun Minyak Goreng

Kompas.com - 16/02/2022, 08:54 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) buka suara soal dugaan penimbunan minyak goreng yang dilakukan oleh salah satu gerai Indomaret di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, temuan DPRD Pringsewu saat sidak bersama Satpol PP Pringsewu di salah satu Indomaret setempat pada Senin (14/2/2022), bukan minyak goreng yang ditimbun, melainkan stok minyak goreng yang disimpan karyawan untuk usaha Indomaret yang menjual ayam goreng.

"Yang ditemukan itu bukan penimbunan tetapi stok minyak goreng untuk usahanya Indomaret Plus yang menjual ayam goreng untuk konsumennya. Jadi ketika ayam goreng mereka mau dimasak ya pasti perlu minyak goreng, jadi itu bukan penimbunan tapi persediaan untuk menggoreng ayam goreng yang mau dijual," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Gerai Indomaret di Pringsewu Diduga Menimbun Minyak Goreng, Ini Penjelasan Manajemen

Roy menjelaskan, stok minyak goreng yang disimpan tersebut memang untuk kebutuhan jangka panjang dan jumlahnya juga sudah sesuai dengan semestinya.

"Itu disimpan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan minggu hingga bulan ke depan. Karena usaha menggoreng itu kan enggak mungkin tiba-tiba menyediakan dagangannya tapi ayam goreng enggak ada karena minyak goreng enggak ada. Makanya disiapkan sebanyak itu," jelas Roy.

Roy juga mengatakan, Aprindo sudah memberi izin kepada Indomaret untuk menyimpan stok minyak dengan catatan untuk keperluan usaha.

Roy memastikan hingga saat ini tidak ada satupun ritel modern anggota Aprindo yang melakukan penimbunan.

"Bagaimana kita menimbun, kita punya gudang terbatas. Lagian buat apa sih nimbun kalau hanya 1 atau 2 karton saja? ya kalau mau nimbun itu 10.000 karton buat agen-agen yang memang mereka enggak punya toko. Kalau toko kan gudangnya saja terbatas," jelas Roy.

Baca juga: YLKI Buka Posko Pengaduan Kelangkaan Minyak Goreng, Catat Nomornya

"Tidak masuk logika di akal sehat ketika ada temuan yang tidak beralasan dan tidak mengerti substansi," sambung Roy.

Sebelumnya, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) mengatakan bahwa temuan minyak goreng oleh DPRD Pringsewu bukan minyak goreng yang ditimbun karyawan Indomaret.

Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Darmawi Alie mengatakan, minyak goreng tersebut disimpan di dekat dapur di area gerai.

"Minyak goreng tersebut tidak untuk dijual karena peruntukannya untuk menggoreng ayam Yummy Fried Chicken sebagaimana yang ditemukan pada sidak 14 Februari 2022," ujarnya kepada Kompas.com.

Dia pun menegaskan, pihaknya terus mengikuti kebijakan pemerintah mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14.000 per liter untuk kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Tips Berburu Minyak Goreng Murah di Minimarket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com