JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus mendorong pemulihan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19, melalui Tourism Working Group G20.
Tourism Working Group G20 akan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan lebih lanjut untuk UMKM dan Community Based Tourism. Sandiaga mengatakan, program tersebut dijalankan, berdasarkan best practice dan dapat dikerjasamakan antarnegara anggota G20.
“Negara-negara G20 harus dapat bersinergi dan bergerak menyusun rencana kebangkitan ekonomi dengan memaksimalkan peluang dan tantangan dengan penuh kehati-kehatian. Sehingga kebangkitan ekonomi dapat terwujud dengan semakin terbukanya lapangan kerja pada sektor pariwisata,” kata Sandiaga melalui siaran pers, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Sebelum Tukar Valas, Cek Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BRI
Sandiaga mengungkapkan, kelompok kerja bidang pariwisata merupakan salah satu kelompok kerja yang berada di bawah sherpa track (membahas isu ekonomi non-keuangan, termasuk pariwisata) dan diampu oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku ketua dari kelompok kerja tersebut.
Rangkaian pertemuan Kelompok Kerja Pariwisata tersebut meliputi Tourism Working Group (TWG) tingkat pejabat eselon 1 pada 10-11 Mei 2022 di Labuan Bajo secara hybrid. Pertemuan TWG kedua pada 23 September 2022 akan digelar di Bali secara luring.
Kemudian dilanjutkan Tourism Minister meeting (TMM) pada 26 September 2022 di Bali. Kemudian ada pula rangkaian kegiatan side event berupa konferensi, seminar, forum global, dan pameran.
"Dengan menganut semangat 'Recover Together, Recover Stronger', G20 perlu mendukung peran penting sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam memperkuat kepemimpinan global yang kolektif melalui pariwisata dan harus memastikan tidak ada satupun yang ditinggalkan," ujar Sandiaga.
Tourism Working Group G20 Presidensi Indonesia berfokus pada upaya memajukan pemulihan sektor pariwisata pasca-krisis Covid-19 dengan mempromosikan ketahanan pariwisata. Seperti diketahui, pandemi global telah menciptakan tantangan bagi sektor pariwisata.
Baca juga: Sudah 4 Bulan, Masalah Minyak Goreng Mahal Belum Juga Terselesaikan
Jumlah wisatawan mancanegara pada 2020 mengalami penurunan sebesar 1 miliar orang dari tahun sebelumnya atau terjadi penurunan sekitar 74 persen. Sementara di tingkat nasional, dampak pandemi terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif juga luar biasa besar.
Terjadi penurunan signifikan jumlah wisatawan asing sebesar 75 persen dan wisatawan domestik sekitar 30 persen. Akibatnya, mata pencaharian masyarakat terganggu di mana terdapat 34 juta masyarakat yang menggantungkan pekerjaan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.