Oleh karena itu, diperlukan perencana keuangan agar investasi mereka berjalan dengan baik.
3. Terjerat utang
Terdapat dua hal yang menyebabkan orang banyak terjerat utang. Pertama, karena pengeluaran yang tak terkendali.
Hal ini disebabkan karena pengeluaran tidak diimbangi dengan perhitungan pendapatan. Kedua, utang biasanya menjangkit orang yang terlalu terburu-buru ingin memiliki aset.
Ketika memiliki uang, ia tergesa-gesa untuk mengalihkannya ke bentuk aset, seperti cicilan mobil, rumah, dan sebagainya.
Padahal, cicilan itu sama saja dengan utang. Untuk melunasinya, diperlukan pemasukan yang stabil.
Akan berbahaya jika pemasukan, kebutuhan pokok, dan utang ini tidak dijalankan dengan perencanaan yang tepat.
4. Keluarga muda yang ingin merencanakan keuangan
Perencana keuangan juga bisa memberikan saran kepada keluarga muda yang sudah stabil secara ekonomi dan ingin menyisihkan tabungannya untuk memiliki aset lainnya.
Ia biasanya membuat perencanaan untuk keuangan bulanan, melahirkan, ataupun biaya anak.
Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan financial check-up. Pada tahap ini, seluruh kondisi keuangan dievaluasi untuk menentukan kesehatannya dari sisi pendapatan, utang, penambahan aset, dan sebagainya.
Setelahnya, dilakukan analisis tujuan keuangan klien, misalnya perencanaan menikah dalam waktu setahun.
Dari kedua tahap tersebut, perencana keuangan baru bisa menyusun strategi untuk memberikan saran manajemen finansial yang bisa dilakukan kliennya.
Setelah itu, ada pula tahap diskusi soal persetujuan klien terhadap rencana yang telah disusun. Revisi ini bisa dilakukan berulang kali sampai klien tersebut setuju.
Selanjutnya, perencana juga memantau setiap bulannya sampai klien mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.