Oleh: Nika Halida Hashina & Ikko Anata
MENGATUR pengelolaan keuangan sangat penting di tengah masa yang tidak menentu ini. Selain literasi, perencanaan keuangan merupakan langkah dasar untuk mencapai kestabilan manajemen finansial.
Perencanaan keuangan memang bisa kita kontrol sendiri dengan panduan literatur yang kredibel, namun bisa juga menggunakan jasa profesional.
Financial planner atau perencana keuangan adalah profesi di divisi keuangan yang membantu klien, baik individu atau keluarga, untuk mencapai tujuan keuangan mereka melalui perencanaan yang matang.
Tujuan perencanaan keuangan ini bermacam-macam, misalnya karena ingin menikah, memiliki rumah, persiapan dana pensiun, dan sebagainya.
Dilansir dari Investopedia, perencana keuangan adalah seseorang atau lembaga profesional yang memenuhi syarat untuk membantu individu dan perusahaan agar memenuhi tujuan keuangan jangka panjang mereka.
Perencana keuangan akan memberikan kita opsi mengenai pengelolaan uang untuk mencapai target.
Bahkan, mereka bisa memberi tips agar dampak dari masalah keuangan berkurang.
Laurensia Nathania, seorang certified financial planner, membagikan pengalamannya bersama siniar Cuan.
Sebagai perencana keuangan profesional, Thania mengungkapkan berbagai kondisi yang dapat menjadi latar belakang seseorang mengalami masalah finansial atau membutuhkan seorang perencana keuangan.
1. Sulit menabung
Gaya hidup konsumtif terkadang bisa membuat pendapatan dan pengeluaran sama besarnya. Bahkan, tak jarang pengeluaran lebih besar. Masalah ini sering ditemui oleh Milenial dan Gen Z.
2. Sindrom investor dadakan
Pengelolaan finansial dengan mengalihkannya pada investasi produk keuangan, saat ini tengah menjadi tren baru di kalangan generasi muda.
Saham merupakan jenis investasi yang cukup banyak diminati. Namun, mereka luput memperhatikan bahwa pendapatan dalam investasi saham, sebanding dengan risiko yang akan didapatkan.