Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Listrik Capai Level Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir

Kompas.com - 17/02/2022, 16:27 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyebut pertumbuhan penjualan listrik akan terus berlanjut pada tahun 2022 ini. Maklum, pada tahun 2020 lalu, konsumsi PLN sempat minus 0,79 persen, sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo menyampaikan, pada Januari 2022 penjualan listrik PLN mencapai 22,2 Tera Watt hour (TWh). Angka konsumsi listrik bulanan itu adalah yang tertinggi sejak lima tahun ke belakang.

"Ini memberikan sinyal positif, bisnis kami akan kembali tumbuh, dan harapannya ini akan tumbuh berkelanjutan," kata Hartanto, Indonesia Energy Outlook 2022 yang diselenggarakan Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo), Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Begini Permintaan Pengusaha Ritel ke Pemerintah

Dia melanjutkan, setelah anjlok pada tahun 2020, penjualan listrik PLN mulai menunjukkan pemulihannya di 2021. Di sepanjang tahun lalu, penjualan listrik PLN mencatatkan peningkatan sebesar 5,78 persen dibandingkan tahun 2020, dengan total penjualan mencapai 255,1 TWh.

Angka penjualan di tahun lalu itu, bahkan melampaui total konsumsi listrik pada tahun 2019, atau sebelum pandemi Covid-19, yang sebanyak 243,1 TWh.

"Kalau melihat penjualan per bulan tahun 2021, itu di seluruh bulan penjualannya lebih tinggi dari bulan-bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Kecuali di Maret 2021, ketika Covid-19 sangat menjalar di bulan itu. Nah, pada Oktober 2021, pernjualan mencapai 22,6 TWh, itu penjualan bulanan tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata Hartanto.

Dengan begitu, PLN pun optimis tren positif tersebut akan terus berlanjut di tahun 2022 ini. Hal itu didasari oleh realisasi konsumsi listrik pada bulan Januari lalu.

Baca juga: Dunia Banyak PR, Presiden Jokowi Berharap Banyak dari Forum G20

Hartanto menilai, Covid-19 merupakan tantangan global, di mana telah berpengaruh terhadap demand dan supply energi global sejak dua tahun ke belakang, termasuk pada sektor ketenagalistrikan Tanah Air. Sehingga dibutuhkan adaptasi yang cepat oleh perusahaan, untuk mempertahankan keberlangsungan usaha ke depannya.

"Perubahan Covid-19 memerlikan adaptasi yang cepat dari perusahaan, karena landscapenya berubah, sehingga perusahaan perlu memahami situasi Covid-19 dan mengambil langakh-langkah untuk keberlangsungan usaha," terangnya. (Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat)

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Dibuka, Simak Cara Daftarnya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tertinggi Sejak Lima Tahun Terakhir, Konsumsi Listrik Per Januari 2022 Capai 22,2 TWh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com