Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Gelontorkan Rp 2.245 Triliun Tangani Pandemi, Jumlah Terbesar Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 18/02/2022, 08:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) mengatakan telah menggelontorkan dana hingga 157 miliar dollar AS untuk membantu negara di dunia menangani pandemi Covid-19. Angka itu setara dengan Rp 2.245 triliun (kurs Rp 14.300/dollar AS).

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, dana itu digunakan negara berkembang untuk mengatasi pandemi baik dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Tak heran, penggelontoran dana itu menjadi yang terbesar dalam sejarah.

Baca juga: Pemerintah Sampaikan Progres Bansos PKL hingga G20 ke Bank Dunia

Dengan bantuan dana tersebut, negara-negara berkembang mampu mengevaluasi kesenjangan kapasitas kesehatan, membiayai sistem kesehatan, mengamankan vaksin, dan mengakselerasi vaksin di negara-negara termiskin.

"Tanggapan Grup Bank Dunia senilai 157 miliar dollar AS terhadap Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya. Itu adalah pertumbuhan tercepat dan terbesar dalam sejarah kami," kata Malpass dalam High-Level Seminar 1st FMCBG G20 Indonesia, di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Sambut Forum G20, Jokowi: Winter yang Berat Benar-benar Datang...

Malpass mengungkapkan, penggelontoran dana masih terus dilakukan. Sampai minggu lalu, pembiayaan dari Bank Dunia telah membantu 67 negara membeli lebih dari setengah miliar dosis vaksin.

Pendanaan juga diarahkan untuk melindungi orang miskin dan rentan, mendukung bisnis, melakukan pelatihan kerja guna mendukung pemulihan ekonomi yang lebih luas.

Baca juga: Sama-sama Beri Utang ke Negara, Apa Beda IMF dan Bank Dunia?

Kesiapsiagaan dan pembangunan untuk masa depan, kata Malpass, adalah inti dari misi Bank Dunia melalui proyek-proyek kesehatan yang komprehensif.

"Kami bekerja untuk memperkuat sistem kesehatan di lebih dari 100 negara dengan portofolio aktif senilai total 30 miliar dollar AS," bebernya.

Selain pendanaan tersebut, dukungan Bank Dunia juga dilakukan melalui Internasional Finance Corporation (IFC). Asal tahu saja, IFC merupakan cabang pengembangan sektor swasta Bank Dunia dengan platform kesehatan senilai 4 miliar dollar AS.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Bank Dunia Bakal Kucurkan Rp 2.240 Triliun ke 100 Negara, untuk Apa?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com