Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda di Jabar Ramai-ramai Tambah Modal Bank BJB

Kompas.com - 18/02/2022, 13:48 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Setelah Pemerintah Kota Bogor, kini giliran Pemerintah Kabupaten Bandung yang menggelontorkan uang senilai Rp 68 miliar untuk menambah modal Bank BJB.

Seperti diketahui, Wali Kota Bogor Bima Arya merogoh APBD untuk menambah modal bank BJB senilai Rp 7 miliar.

Bahkan Pangandaran, Cirebon, Banten, dan daerah lain pun dikabarkan akan melakukan hal yang sama.

“Berdasarkan hasil kajian akademis bidang ekonomi soal budget investasi Pemkab Bandung, menunjukan ada peluang yang bagus (di Bank BJB),” ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bandung, Praniko Imam Sagita dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Pemkot Bogor Gelontorkan Dana untuk Tambah Modal Bank BJB

Dengan adanya penambahan modal ini, estimasi kenaikan dividen yang akan didapatkan Pemkab Bandung naik cukup signifikan, hampir Rp 80 miliar.

Selain itu, penambahan modal ini akan berdampak pada hak dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bank BJB untuk Kabupaten Bandung.

“Memang dividen dari BJB itu selama ini menjadi salah satu PAD terbesar untuk Kabupaten Bandung di luar berbagai pajak,” katanya.

Baca juga: Triwulan III-2021 Laba Bersih Bank BJB Tumbuh 17,5 Persen

Alasan penambahan modal bank BJB oleh Pemkab Bandung

Dividen bank BJB yang diterima Pemkab Bandung setiap tahun memang fluktuatif, namun tak pernah turun. Bahkan bisa dibilang sudah balik modal.

Dari modal Rp 200 miliar, pendapatan dari bank BJB jika ditotal mencapai Rp 900 miliar.
Melihat peluang dan estimasi dividen serta keuntungan lainnya, Banggar DPRD Kabupaten Bandung mengizinkan dan mendukung adanya tambahan penyertaan modal tersebut.

Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Bandung telah menggodok dan memparipurnakan serta membuat peraturan daerah (perda) soal penambahan penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk tahun anggaran 2022.

Saat ini, pengelompokkan bank oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengalami perubahan dari Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) menjadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI).
Bank Bjb pun terpacu untuk meningkatkan permodalannya agar minimal berada pada KBMI 3, sehingga dibutuhkan tambahan permodalan.

Praniko menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bandung menjadi pemegang saham terbesar kedua di Bank BJB.

Penambahan penyertaan modal untuk mempertahankan porsi saham ini juga dilakukan Pemkab Bandung karena bank bjb bakal melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau right isue pada Maret mendatang.

Direktur Utama bank BJB, Yuddy Renaldi menyatakan, bank BJB akan melepas saham baru maksimal sebanyak 925 juta lembar saham seri B atau setara 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Rencana aksi korporasi itu telah disetujui dalam RUPS Tahunan 6 April 2021 lalu.

“Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalam dalam rangka ekspansi kredit perseroan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com