Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Industri Hijau melalui Percepatan Transisi Energi Bersih dan Digitalisasi Pengelolaan Energi

Kompas.com - 18/02/2022, 14:03 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

“Adapun sektor industri dan bisnis menjadi salah satu segmen konsumen prioritas. Selain itu, target penambahan PLTS Atap diharapkan dapat menekan penurunan emisi GRK hingga 4,58 juta ton karbon dioksida pada 2025,” jelas Mustaba.

Perlu diketahui bahwa adopsi PLTS Atap di sektor industri perlu terus didorong dengan memberikan dukungan ahli melalui kemitraan strategis.

Kendala investasi

Managing Director Xurya Daya Indonesia Eka Himawan pada kesempatan yang sama mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku industri untuk beralih ke energi bersih adalah biaya investasi awal yang tinggi.

“Padahal, penggunaan PLTS Atap bagi pelaku industri memiliki peran penting dalam pengembangan industri hijau. Maka dari itu, kami menyediakan alternatif pembiayaan instalasi PLTS Atap tanpa investasi sebagai bentuk komitmen kami dalam meningkatkan penggunaan EBT bagi pelaku industri,” ujar Eka.

Sementara itu, Schneider Electric yang juga merupakan bagian dari sektor industri telah memulai perjalanan sustainability sejak 2005.

Baca juga: Schneider Electric Ajak Pemangku Kepentingan Dunia Kurangi Emisi Karbon lewat Innovation Summit Indonesia 2021

Dalam beberapa kesempatan, Schneider Electric bahkan memperoleh pengakuan dari berbagai agensi penilaian environmental, social, and corporate governance (ESG) sejak 2020.

Perusahaan asal Prancis tersebut berhasil memperoleh CDP Climate Change dengan nilai A selama 10 tahun berturut-turut. Terakhir, Schneider Electric juga dianugerahi sebagai The World’s Most Sustainable Corporation 2021 dari Corporate Knights.

Komitmen sustainability dalam operasional Schneider Electric di Indonesia ditunjukkan dengan digitalisasi operasional seluruh pabriknya menjadi pabrik pintar. Perusahaan juga telah memulai peralihan ke PLTS Atap pada 2020 untuk memenuhi kebutuhan energi di pabriknya di Cikarang.

Saat ini, PLTS Atap pada pabrik Schneider Electric di Cikarang dapat menghasilkan 224 megawatt per jam (Mwh) atau setara dengan 21,6 persen dari total konsumsi pabrik. Dengan kata lain, PLTS Atap berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 164 ton karbon dioksida dan menghemat biaya energi sebesar 8 persen.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata, Schneider Electric Serukan Percepatan Dekarbonisasi

Martin mengatakan, perusahaan kian dituntut untuk lebih transparan terhadap dampak bisnis terhadap lingkungan sehingga akurasi data menjadi ujung tombak dalam mengukur keberhasilan dari upaya sustainability. Teknologi digital memungkinkan hal ini.

“Schneider Electric global memiliki Sustainability Business Division yang menyediakan serangkaian layanan yang komprehensif dalam pengelolaan energi dan sustainability. Kami juga memiliki Schneider Electric’s Energy and Sustainability Services yang menyediakan layanan konsultasi untuk mengembangkan rencana strategis,” ujar Martin.

Sustainability Business Division, lanjutnya telah memberi masukan kepada ribuan perusahaan global tentang cara mengukur, mengelola, dan mengurangi jejak karbon mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com